Pagi-pagi sekali krist sudah bangun dari tidurnya, ia membereskan kamarnya sendiri, kemudian keluar dari kamar.
Krist cukup tahu diri untuk tak bermalas-malasan seperti hari sebelumnya. Krist berjalan ke belakang melihat beberapa maid sudah mulai bekerja.
"Apa ada yang bisa ku bantu?" Tanya krist kepada salah satu maid.
Seluruh maid memang sudah tahu tentang kebenaran itu.
"Tuan muda"
"Jangan panggil aku tuan muda, panggil krist saja" ucap krist.
"Nyonya anna sudah mengatakan semuanya, tapi tuan muda tak perlu melakukan apapun" ucap maid.
"Aku sama seperti kalian" ucap krist.
"Krist, jangan melakukan apapun, kamu tetap anak mama" ucap anna yang baru saja datang entah dari mana itu.
"T-tapi nyonya..."
"Krist!! Kamu anak mama!!" Tekan anna marah karna krist memanggil dirinya nyonya.
Air mata krist menetes mendengarnya, ia menangis sembari memeluk mama anna.
"Hikkss... M-maafkan mama lisa, ma" ucap krist.
"Mama belum bisa memaafkan lisa, tapi percayalah jika mama sangat menyayangi mu, krist. Kamu tetap anak mama" ucap anna.
Krist masih menangis sembari memeluk anna.
"Jangan menangis, ayo mandi dan sarapan bersama" ucap anna sembari menghapus air mata krist.
Krist mengangguk mengerti dan melepas pelukannya, krist berjalan menuju kamarnya.
Saat krist hendak masuk ke kamarnya, tanpa sengaja ia bertemu dengan singto yang baru saja keluar dari kamarnya yang berada di samping kamar krist.
"Bukankah sangat tidak tahu malu jika kamu masih menempati kamar ini? Kamar ku di belakang sudah kosong sekarang, kamu bisa memindahkan barang mu ke sana" ucap singto.
Krist hanya mengangguk kemudian masuk ke kamarnya. Krist tak jadi mandi seperti rencana awal, ia membereskan semua barang-barang dan pakaiannya, berniat untuk mengosongkan kamarnya.
Krist mengangkut seluruh barangnya memindahkan barang tersebut ke kamar belakang, krist dengan senang hati melakukan itu karna dia cukup tahu diri akan posisinya sekarang.
"Krist, apa yang kamu lakukan? Ayo sarapan bersama" ucap anna saat melihat krist lewat dengan membawa tas besar.
"Aku memindahkan barang ku, ma" ucap krist.
"Siapa yang menyuruh mu!? Apa kurang jelas ucapan mama tadi!" Ucap anna marah.
"Ku mohon, biarkan aku pindah ke kamar belakang, aku memang masih anak mama, aku juga masih tinggal di rumah ini, tapi biarkan aku melakukan apa yang ku inginkan termasuk pindah ke kamar belakang" ucap krist.
Singto terus memakan sarapannya seolah tak menghiraukan mamanya dan krist yang tengah berbicara.
"Pa, mengenai pekerjaan itu, apa aku boleh ikut ke kantor mulai hari ini?" Ucap krist kepada tuan edward.
"Tentu, sayang. Persiapkan diri mu" ucap tuan edward pada krist.
"Bukankah harusnya krist bekerja di rumah? Membantu pak mahmud menyiram tanaman di belakang atau menguras kolam renang" sindir singto.
"Sing..." Tegur anna.
"Krist persiapkan diri mu, jangan hiraukan singto" ucap edward.
"Bagaimana dengan ku, pa?" Ucap singto.
"Jika kamu ingin, kamu juga boleh ikut papa ke kantor" ucap tuan edward pada singto.
"Ayo sarapan dulu" ucap anna kepada krist.
"Ya, ma. Setelah ini" ucap krist sembari melanjutkan langkahnya membawa barang-barang miliknya ke kamar bekas singto di belakang.
"Kenapa kamu tampak berubah? Apa kamu yang menyuruh krist agar pindah ke kamar belakang?" Tanya edward pada singto.
Singto hanya diam tak menjawab dan kembali melanjutkan sarapannya.
Setelah sarapan, anna dan edward beranjak pergi dari meja makan, sedangkan singto masih betah mengunyah sarapannya.
Tak lama krist datang mendekat dan bergabung duduk di depan singto.
"Setelah makan jangan lupa cuci piring, setelah itu baru kamu boleh ikut papa ke kantor. Jangan harap jika kamu akan mendapatkan posisi yang bagus di sana, percayalah krist, aku akan membuat hidup mu bagai di neraka mulai hari ini! Kamu harus merasakan apa yang ku rasakan kemarin!!" Ucap singto sinis kemudian ia langsung pergi meninggalkan krist sendiri.
Krist hanya diam tak menjawab ucapan singto, dia tak benci sedikit pun pada singto karna krist cukup sadar diri akan posisinya, dulu dia juga jahat pada singto jadi menurutnya wajar jika singto membalas kejahatannya yang dulu sekarang.
Setelah makan, krist membereskan meja makan dan mencuci piring bekas mereka makan, setelah itu baru dia bersiap untuk pergi ke kantor.
Anna tersenyum bahagia melihat dua anaknya sudah berpakaian rapi sekarang. Terlebih saat melihat krist karna dulu krist selalu mempunyai banyak alasan untuk belajar bisnis dan sekarang krist dengan senang hati melakukan itu.
"Semangat untuk hari pertama kerja!?" Ucap anna sembari memeluk krist.
"Terima kasih, ma" ucap krist.
"Semangat, sayang mama" ucap anna pada singto.
"Pasti, ma" ucap singto.
Singto membuka pintu depan mobil kemudian masuk ke sana duduk di samping papanya sedangkan krist membuka pintu belakang dan duduk di kursi penumpang.
Dulu krist selalu duduk di samping papanya tapi sekarang posisi itu sudah di gantikan oleh singto, krist tak merasa iri karna menurutnya singto memang pantas berada di sana.
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/345633685-288-k885793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
FanfictionOrang jahat terlahir dari orang baik yang tak di hargai. Cukup lama Singto memendam rasa benci dan akhirnya ia di beri kesempatan untuk membalas semuanya, Singto pastikan Krist akan hidup layaknya di dalam neraka. Bxb, boylove, mature content, kris...