Rumah Tangga

2K 257 62
                                    

Baru tiga hari setelah mereka tinggal di rumah kecilnya, Galen selalu pulang malam begitu juga dengan Hasan, sebenarnya tidak kaget sih untuk satu itu, bedanya kini dua insan itu diharuskan untuk pintar membenahi rumah, kalau dulu mereka hanya makan, kerja, pulang tidur, sekarang beda lagi, satu kata yang terlintas dipikiran mereka setelah pulang dari kerjaan.

Capek.

Semua orang capek ketika melihat rumah yang begitu berantakan karena tak ada satu pun ART di rumah ini.

Galen agak sedih setiap malam Hasan selalu menyempatkan diri untuk membersihkan rumah mereka, tentu saja ia menjadi canggung dengan Hasan, lebih tepatnya minder karena kemandirian Hasan itu, sesekali memang Hasan menyuruhnya untuk lebih memperhatikan sekitarnya tapi..

Galen itu sosok yang jika disuruh malah makin malas, mungkin itu juga jadi alasan Hasan tak pernah menyuruhnya lagi.

Lihatlah sekarang, Hasan sibuk menyapu ruang tamu sedangkan Galen hanya menatapnya dari tangga.

Suami macam apa kau ini Galen?! batin Galen.

Galen pun diam-diam turun, ia tahu kerjaan di kantor sangat banyak, tak mungkin ia membiarkan Hasan selalu membersihkan rumah ini sendirian kan? itu akan sangat melelahkan pastinya dan kalau sampai Rumi tahu, ia bisa di ceramahi habis-habisan.

"San?"

"Astaga...." Hasan terperanjat ketika Galen dengan memanggilnya dari belakang.

Galen kalo gak ngagetin meriang kayaknya.

Galen hanya menyengir kuda.

"Kenapa sayang?" tanya Hasan memberikan atensi pada pria manis itu.

"Mau-"

"Mau makan? tadi gue bilang kan, ayam bakarnya di meja, sana makan." perintah Hasan lalu melanjutkan kegiatan menyapunya.

"Bukan itu ih.. lagian gue lagi diet." protesnya pada Hasan, yang langsung dibalas lirikan tajam dari Hasan.

Apa tadi??

"Lo diet? buat apa?"

"Biar gak berat, soalnya ada yang bilang gue berat."

Hasan melotot, siapa yang berani bilang suaminya berat? emang pernah gendong Galen? awas aja Hasan akan memberi pelajaran padanya.

"Siapa? kok tau lo berat? pernah gendong lo emang?" tanyanya tak santai, ia benar-benar akan memberi pelajaran pada orang itu.

"Jangan tanya siapa, gue gak tau pokoknya samar-samar gue denger bodyguard yang gendong gue ke hotel bilang gini."

"Berat juga." jelas Galen.

Bodyguard yang menggendong Galen ke hotel..

"Kapan bilangnya?" desak Hasan.

"Hmm abis wedding party, kenapa sih nanya-nanya?" Galen mendekat lalu mengambil kemoceng yang ada di meja, "gak usah aneh-aneh, jangan dipecat, gue tau isi pikiran lo."

Setahu Hasan yang menggendongnya setelah malam pernikahan mereka..

Dirinya sendiri.

COMP | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang