priska dan mona berada di kamar priska saat ini, dengan mereka berdua yang berbaring dengan memainkan handphone mereka masing-masing
.
.selang beberapa saat, priska merasa bosan dengan handphone nya, maklum ia tidak pernah betah memegang handphone terlalu lama. akhirnya ia meletakkan handphone nya di atas nakas yang berada di sekitar tempat tidurnya itu
setelah menaruh, priska langsung memeluk mona dari arah samping dan ia meletakkan tangannya di atas perut rata mona
pluk~
"sayangg.. handphone nya lebih berarti daripada aku ya?"
tanya priska dengan manjamona yang mendengar nya langsung tersenyum dan menaruh handphone nya di atas nakas yang tak jauh darinya
"kenapa hum?"
tanya mona dengan membalik posisinya dari terlentang menjadi menghadap kearah kekasihnya dan mengusap pelan pipi priskapriska yang mendapat perlakuan tersebut hanya bisa tersenyum dan menikmati nya
"gapapa, aku cuman seneng aja ada yang sayang banget sama aku"mona melihat dengan tatapan tulus sekaligus sedih mengingat masa lalu kekasihnya itu
"hhe, sayang dong masa nggak""btw orang tua kamu kemana?"
tanya mona"oh mereka, mereka keluar negeri. gatau berapa lama"
jelas dan lawan bicaranya hanya berohrialama mereka saling diam akhirnya Priska membuka suaranya
"sayang.. mau itu"
ucap priska dengan langsung menenggelamkan kepalanya di pelukannya dengan monamona yang bingung langsung mengusap kekasihnya
"mau? mau apa?""kalo priska bicara nanti pasti priska dimarahi dan dijauhi"
ucap priska masih dengan posisinyamona yang merasa sedikit kesal langsung menarik priska kembali ke posisi awalnya
"mau apa? bakal aku turutin"priska masih ragu mendengar hal itu, dan akhirnya ia memberanikan dirinya untuk berbicara dengan menundukkan kepalanya
"mau.. kiss.."mona yang mendengar nya langsung tertawa ringan dan menarik dagu priska untuk melihat dirinya
"hhe.. itu aja? kenapa aku marah?"baru saja priska ingin menjawab, tapi benda kenyal itu sudah duluan mendarat di bibirnya
chup~
baru saja priska ingin melepaskan tautan kecupan bibir itu, tapi mona menarik tengkuk priska dan mulai melumat bibir Priska
chup~
mona terus melumat bibir atas dan bawah priska dengan irama pelan, ia menggigit pelan bibir bawah priska untuk meminta akses lebih jauh dan dengan senang hati priska memberikan akses lebih jauh kepada mona
"eugh.."
lenguh priska karena sensasi yang diberikan oleh mona"ahh.. hmm"
lidah mereka berperang didalam mulut priska, tangan mona tak tinggal dia, ia mengusap punggung leher priska yang membuat empunya semakin jatuh kedalam permainan mereka
saat pasokan oksigen mereka menipis, akhirnya mereka melepaskan tautan mereka
"hah huh hah huh.."
lenguh mereka berduamona kembali melihat priska dengan tersenyum dan mengusap bibir priska yang basah karena perbuatannya
"udah kan?"priska yang terlalu malu segera menenggelamkan kepala di pelukannya
mona yang melihatnya hanya bisa tersenyum gemas melihat perlakuan kekasihnya itu, ia mengusap kepala priska dengan memberi kecupan singkat di kepalanya
"pacar aku seneng nggak?"
tanya mona dan hanya dijawab anggukan oleh priska
KAMU SEDANG MEMBACA
problem
Teen FictionBagaimana jika kalian hidup dengan selalu di kendalikan layaknya robot dan di tuntut dengan hal yang sudah melebihi batas kemampuan kalian? Seperti di kisah ini. mengkisahkan seorang anak perempuan bernama Priska arkana yang selalu di kekang akan n...