Naruto dkk adalah milik Om Masashi
.
.
.Awal musim semi, tepatnya pertengahan bulan Maret , adalah awal pertemuan mereka. Ketika itu Obito datang mewakili kakaknya, Uchiha Fugaku untuk menemui wali kelas keponakannya . Sasuke, putra kedua Fugaku bersekolah di SMA Konoha dan baru mengalami kecelakaan saat pelajaran olahraga. Di sanalah mereka bertemu, di tempat gadis itu bekerja sebagai penjaga ruang kesehatan.
"Sasuke tidak apa-apa. Luka goresnya cukup lebar tapi karena tidak dalam, asal dirawat dengan baik akan sembuh dengan cepat"
Senyumnya sangat manis. Sikap ramah dan tenang dalam menghadapi situasi, meyakinkan Obito agar tidak terlalu cemas. Gadis itu tidak menunjukkan ekspresi takut atau jijik meski sebagian wajahnya ada bekas luka bakar.
Obito terpesona.
"Ekhm !! " Sasuke menyadari tatapan sang paman yang tidak biasa tiba-tiba menginterupsi. Lamunan Obito buyar.
"Kurasa kita bisa pulang sekarang, paman"Seringai Uchiha kecil itu mengejeknya. Jika saja gadis itu tidak berada disana, sudah pasti ia akan memberi jitakan pada Sasuke.
"Baiklah kalau begitu, cepat ambil tasmu. Dan kau....""Hinata. Nama saya Hyuga Hinata"
Wajah Obito tersipu seketika.
"Uhm, ya. Terimakasih, Hyuga-san""Ini sudah menjadi tugasku, Uchiha-san"
~~
Satu bulan setelah hari itu mereka belum bertemu lagi, tapi di tempat dia bertugas, Obito masih ingat bagaimana raut gadis itu.
"Oi ! Kau melamun lagi"
Dengan wajah kecut Obito menanggapi ucapan rekannya.
"Kau sendiri sedang apa ? Bukankah waktu tugasmu belum selesai""Aku mau buang air sebentar, bisakah kau gantikan dulu?! Sepuluh menit"
Obito menghela nafas, beranjak dari kursinya untuk keluar tenda menuju pos jaga. Matahari sangat cerah sehingga angin begitu mudah menerbangkan debu di gurun.
Beberapa pria berseragam sama dengannya pun tampak sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing."Kaichou mengabariku jika pasukan pengganti akan berangkat menuju kemari besok lusa" ucap Kakashi begitu Obito duduk disebelahnya
"Aku bahkan ragu mereka benar-benar akan datang"
"Kau terlihat bosan. Tidak seperti dirimu yang biasanya"
"Mungkin perasaanmu saja. Jika mereka bersungguh-sungguh, bukankah seharusnya kita sudah pulang?!"
"Apa terjadi sesuatu saat kau di Konoha?"
"Tidak"
"Hmm.. entah kenapa kau seperti memikirkannya sesuatu akhir-akhir ini"
Obito tidak menjawab, memilih menyulut rokok berharap perasaannya sedikit rileks. Bayangan Hinata seolah tidak lepas dari imaginasinya.
'Lagipula mungkin dia sudah punya kekasih'
~~