'Berangkat, pulang, ketemunya ini-ini mulu. Kadang sampai lupa mana kemarin, besok atau hari ini.
Untung bulan sama matahari masih ingat kapan gantian shiftnya''Aku sudah muak hidup' membatin, menatap kosong layar komputer berisi huruf dan angka bersaling, sistem reservasi yang menjenuhkan. Menatap orang-orang lewat sembari tersenyum ramah seakan mengisyaratkan 'Selamat datang bajingan yang tidak ada satu pun yang salah dari kalian. Aku hanya benci hidupku'.
Meja depan yang kini sudah sangat familiar bagi ku.
"Dara, sini di over handle dulu" Kata Kak Santi di jam pergantian Shift
"Kapan sampai?" kataku menghampiri dengan senyum sumringah. Selesai juga neraka hari ini
"Baru aja. Ada gosip apa?" lanjutnya duduk sembari meraih log book didepannya. Buku besar berisi catatan tentang hal yang harus dikerjakan dan informasi-informasi kecil lainnya.
"Tenang, belum ada masalah kak. Gatau ya nanti" sahutku sambil tertawa kecil.
Setelahnya, mulai menjelaskan hal yang harus dikerjakan untuk shift selanjutnya.
Berbincang sebentar, bercerita sedikit tentang macetnya jalan dan hal kecil yang terjadi dijalan sewaktu dia berangkat kerja tadi.
Perkenalkan, namaku Dara. Bekerja sebagai seorang front liner yang terkadang membosankan, memuakan, menyebalkan, berada di depan yang diharuskan untuk terus tersenyum dan berbicara dengan orang asing yang bahkan kamu gak tau dan gak mau tau tentang segala urusan yang mereka bawa kesini. Tapi, hidup gak melulu tentang hal negatif, hal positifnya adalah tahu bahwa dunia gak sesempit itu. Gak hanya sebatas counter kecil yang jadi post ditempat kerja, gak sekecil jarak dari rumahku kesini.
Dunia dan segala hal besar yang kadang menarik. Ketika memutuskan untuk bercerita, mereka bawa cerita yang menarik dari negara jauh tempat mereka berasal atau cerita dari jalan depan yang gak pernah aku telusuri.Tapi untukku, hal apapun itu hanya menarik dalam sekejap. Toh realitanya yang aku lakukan hanya pulang-kerja, pulang-kerja. Hal menarik apa yang bisa aku lihat dari rutinitas itu? Masalah atau complaint dari tamu yang kadang gak bisa diterima akal, yang kadang bikin bertanya 'apa yang salah dari dunia tempat mereka tinggal?' hal itu sama sekali tidak menarik.
Peraturan pertama yang harus diketahui ketika terjebak di dunia pariwisata adalah meminta maaflah walaupun kamu tahu itu bukan salah kamu. Sialan. Tapi demi menyelamatkan diri sendiri, karena ketika sudah dewasa banyak hal yang gak kamu izinin untuk dirimu lakukan akhirnya kamu izinkan. Demi jadi flexible, demi hidup tentram dan demi mengurangi kebisingan.
"Kemana?" Tanya salah satu rekan ketika aku memakai jaket di tempat istirahat karyawan
"Tidur" Sahutku singkat, mengambil tempat untuk berbaring di dekatnya. Yang sudah dalam posisi berbaring dengan HP ditangan.
"Kak" Panggilku, sembari membenaran posisi tidur, mencari spot ternyamanku
"Kenapa?"
"Gak bosen hidup?"
"Drop it and just go to sleep, you freak!"Kak Ratna, dia staff dari department yang berbeda. Waitress. Dari semua orang disini, dia yang kalau memberi masukan selalu relevan dan benar-benar membantu. Walau ketus. Untuk orang yang tidak mau keluar dari zona nyamannya, yang sibuk menyembunyikan luka, yang bersembunyi dibalik 'aku tersakiti, jadi tolong hati-hati' orang seperti Kak Ratna bawa kamu balik ke realita. Ada ribuan orang yang sakit, bukan cuma kamu.
Waktu pulang. Shift pagi yang melelahkan dan mata kantuk akhirnya berakhir. Menyusuri jalan yang sama tapi masih belum hafal gedung-gedung disekitarnya. Karena memang tidak tertarik dan tidak mau tahu. Ignorant. Satu kata yang sangat mendiskripsikan aku. Ketika aku merasa itu gak perlu dan gak penting, aku tidak akan pernah tahu dan atau tidak mencari tahu.
Musik mengalun ditelinga, mata yang kelihatan fokus ke jalan tapi pikiran terbang entah kemana. Mulai memindai setiap orang yang dilewati, melihat orang tertawa di cafe sebelah kanan, bapak-bapak yang lewat dari lawan arah, orang-orang berkulit putih yang berjalan dipinggir mengobrol dengan riang membicarakan sesuatu yang tidak bisa aku dengar.
'Berangkat, pulang, ketemunya ini ini mulu. Kadang sampai lupa mana kemarin, besok atau hari ini.
Untung bulan sama matahari masih ingat kapan gantian shiftnya' gumamku dalam hatiSetiap hari, orang-orang yang dilihat dan aktifitas yang mereka lakukan memang berbeda, tapi untuk aku, pulang di jam yang sama dan lewat jalan yang sama. Gak ada yang berbeda.
Bukan hal yang buruk hanya membosankan. Setiap hari lewat dan berulang begitu saja, seperti buang-buang waktu.
Semakin hari, hidup jadi makin biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku yang Kusut
Teen FictionDunia berjalan begitu saja, ditengah-tengah kadang ada kejutan yang tak terduga Yang dikira membawa bahagia ternyata menantang luka Yang dikira berbeda berakhir tidak terduga --------------------------------------------------------------- 'Hidup gak...