Prolog

2.2K 41 3
                                    


WARNING!!

ADEGAN KEKERASAN DAN PEMBUNUHAN.

***

Seorang pemuda menyeringai setelah melihat orang yang didepannya tak bisa apa-apa lagi, ia melihat orang itu mati perlahan-lahan. Sungguh menyeramkan jika orang lain yang mengalaminya, tapi baginya tidak. Ini malah hal yang ia tunggu, pemuda itu menekuk kakinya sambil melihat orang yang sudah tak bernyawa didepannya. Sesekali ia juga kembali menusuk dada orang yang mati didepannya itu dengan pisau kecil yang ada ditangannya, setelah memastikan tidak ada pergerakan lagi ia tertawa penuh kemenangan  kemudian menyeret orang itu dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.

Pemuda itu menyalakan mesin mobilnya, lalu menyadari bahwa seragam SMA yang masih ia kenakan penuh dengan darah. Ia segera menggantinya dengan kaos berwarna abu-abu gelap, ia kembali menyeringai. Ia melihat bayangan seseorang baru saja pergi, ia tahu persis siapa itu dan hanya melihatnya saja. Ia memegang stir mobilnya dengan kuat, ia mulai mencium bau amis dari tubuhnya. Bau darah. Ia sesegera mungkin melajukan mobilnya untuk pergi dari sana. Jalanan mulai terlihat sepi karena sekarang pukul 11 malam.

Sampai di depan sebuah rumah sederhana yang dikelilingi pepohonan mobil yang ia tumpangi berhenti, ia langsung mengeluarkan orang itu , emm tepatnya mayat yang ada di bagasi mobilnya. Ia kembali menyeretnya masuk kedalam rumah sampai diruang bawah tanah. Mayat itu masih mengeluarkan darah yang membuat lantai yang dilewati menjadi penuh darah. Setelah sampai ke ruang bawah tanah, mayat itu diletakkan begitu saja kemudian orang yang menyeretnya mengambil sesuatu di lemari tak jauh darinya.

Brrakk

Pemuda itu memotong kepala mayat itu tepat ditengah lehernya, terlihat senyuman yang begitu menyeramkan. Sekarang ia merasa puas, sungguh puas. Ia mengambil korek dari saku celananya, lalu menyalakan api. Ia membakar tubuh mayat itu, lalu kembali tersenyum. Ia beralih pada kepala mayat itu. Ia tampak mengelus rambut kepala itu tapi perlahan menjadi jambakan, dengan kesal ia membanting kepala itu sampai pecah.

Darah kembali tercecer kemana-mana, pemuda itu mengambil pisau lalu menguliti kepala menyisakan bagian tengkoraknya saja. Ia buang kulit, rambut, bahkan mata yang ia congkel kedalam perapian yang menyala hebat. Setelah selesai ia duduk di kursi yang ada didekatnya sambil menatap perapian yang membakar tubuh korbannya.

Pemuda itu merogoh ponselnya lalu mengetikkan sesuatu. Ia kembali tersenyum, kali ini senyuman yang tampak tulus dan lembut.

"Baby, welcome to my World."

***

jangan lupa votenya. Coment, share juga boleh banget

Follow yourmiss yaa

See you in next part

The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang