"Bang Adit, tunggu Bang. Aku ada rasa sama Bang Adit"
Nira menahan tangan Adit yang ingin berlalu dari hadapannya
"Kamu gila Nira, saya ini teman dari abang ipar kamu. Suamimu Wisnu sudah saya anggap sebagai adik sendiri dan kamu tahu saya sudah punya istri, Nira"
"Tapi Bang, Mas Wisnu sudah nggak memperhatikan aku lagi. Aku ingin Bang Adit, Abang perhatian ke istri abang"
Nira dengan paksa menempelkan bibirnya dengan pria yang berdiri didepannya.
Adit dengan paksa menyingkirkan Nira dari hadapannya. Sampai Nira jatuh terduduk karena menerima tenaga dari seorang pria.
Nira membelalakan mata melihat suaminya berdiri tidak jauh dari hadapannya. Nira langsung berdiri begitu tahu suaminya jalan menuju kearahnya.
Wisnu menepuk bahu Adit dengan pelan
"Bang, bisa tinggalkan saya dengan Nira"
"Wisnu, sumpah yang kau lihat tadi.. "
"Saya tahu bang, Abang lebih baik pulang, mba Desi sendirian di rumah"
Adit mengangguk dan berjalan menuju mobil untuk pulang. Adit menoleh sebentar ke belakang untuk melihat reaksi Wisnu. Adit tahu Wisnu orang yang tenang, tapi dengan ketenangannya orang lain akan takut dengan Wisnu.
Adit melajukan mobilnya. Wisnu dan Nira saling menatap
"Mas, aku ta.. di khilaf mas. Ntah setan mana yang tadi merasuki ku. Mas aku minta maaf, jangan usir aku mas. Aku salah mas"
Nira jalan mendekati Wisnu yang sedari tadi diam menatap dirinya. Nira meletakan tangannya di atas dada Wisnu sambil menahan tangis dan mulai memeluk suaminya.
Dengan muka tenang wisnu menggenggam tangan Nira yang sedang memeluknya dan menyingkirkan tubuh Nira dari hadapannya
"Kamu, saya tunggu di rumah "
Wisnu jalan menjauhi Nira dan masuk ke mobil untuk pulang ke rumah
Nira merasakan amarah besar dari suaminya. Suaminya biasa memanggil dirinya dengan sebutan mas sekarang dengan kata saya. Nira nangis semakin kencang tak peduli ada orang lain yang melihat dirinya seperti orang gila.
Nira takut pulang ke rumah. Takut diusir, takut diceraikan.
Sampai dirumah Nira membuka pintu depan dengan sunyi, Nira melihat suaminya sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Mas.. Sudah makan? Kita makan dulu yah, mas mau aku siapin air panas buat mandi sekarang? "
"Kamu benar-benar wanita gila, sdah ketahuan menggoda suami orang malah bersikap seperti biasa saja. Seolah tidak terjadi apa-apa"
"Aku minta maaf mas, aku salah. Aku khilaf mas"
"Khilaf? Sampai mencium suami orang?"
Nira terdiam, tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Wisnu. Nira tahu dia memang salah. Tapi Nira juga menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
"Semua kejelekan kamu di masa lalu sudah saya ketahui. Tega kamu memfitnah teman sekamarmu, pacar saya berselingkuh dengan lelaki lain. Padahal itu semua akal busuk mu untuk mendapatkan saya. Kamu benar-benar wanita jahat. Seharusnya kamu ngaca, kamu ini siapa? Dari tingkatan sosial, pendidikan saja kita berbeda"
Wisnu mengusap wajah dengan gusarNira semakin menundukan kepala dan menangis dalam diam
"Kamu, wanita yang pernah saya kenal tidak mempunyai rasa bersyukur. Bukannya mendukung suami yang sedang sibuk bekerja, kamu malah menggoda suami orang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Salah Mas
ChickLitNira sangat mencintai lelaki yang menjadi kekasih teman sekamarnya. Karena perbedaan Nira enggan jujur mengenai perasaannya. Nira, gadis perantau nekad memfitnah teman sekamarnya agar putus dari sang kekasih. Wisnu bahagia mempunyai kekasih yang c...