7.10 am
BRAKK
"Buset Rosie anying, kita telat kek gini sampe manjat apa ga dimarahin cowok lo" ucap perempuan itu sambil bergidik ngeri. Perempuan itu membayangkan, gimana reaksi pacar temannya jika tau kejadian ini. Temannya yang tak lain itu adalah Rosé.
"Gue ngga bayangin. Pasti bakal marah banget sih" sahut seorang perempuan yang lain yang ada di sebelah rosé adalah minnie.
"Ngapain dibayangin, kalo ketauan ya marah lah. Kalo ga ketauan ya aman hehe" Ucap rosé sambil tertawa.
"Udah yok ga usah dibayangin, let's go. Biasanya pak budi jam sekarang masih belum dateng." Rosé pun dengan segera melangkahkan kakinya. Dengan posisi dia berjalan mundur, dan badannya menatap kearah temannya.
Lisa dan Minnie pun ingin pergi, namun langkahnya terhenti ketika melihat seseorang pria dibelakang Rosé. Dengan raut wajah yang tidak mengenakkan.
"Kenapa? Kenapa berhenti? Ngeliat hantu? Wkwk" Rosé pun sempat berhenti sejenak karena temannya tidak jadi melangkahkan kakinya. Namun ia tidak peduli dengan temannya, dan melanjutkan langkahnya.
Sampai Rosé pun terhenti karena belakang punggungnya bertabrakan dengan seseorang, yang ia kira seorang laki-laki bertubuh besar dan tinggi.
"Buset sianying. Siapa sih!" Seru Rosé sambil ingin melihat kebelakang.
Lisa dan Minnie cuma bisa berdoa agar mereka selamat dari amarah seorang lelaki yang ada dibelakang Rosé.
Saat Rosé menoleh kebelakang. Ia dikejutkan oleh kehadiran seorang pemuda tampan dan tinggi. Orang tersebut tak lain adalah pacarnya Rosé.
"eh mas ganteng... kok disini? Nungguin dedek oci ya?" Rosé pun sempat bercanda, meski ia sebenarnya merasa takut karena melihat pacarnya dengan wajah yang tidak mengenakkan. "Siapapun, tolong gue astaga." Batin rosé."Kalian berdua duluan aja ke kelas. Nanti gue sama Rosie nyusul." Perintah seseorang itu dengan nada dingin.
Mereka berdua pun bergegas untuk beranjak pergi dari sana. "Cari aman dulu aja deh babi, Lebih sayang nyawa. Maaf ya oci, nanti kita datengin lo kok... ya kalo sempet WKWKWK" batin lisa.
Mereka pun berlari menuju kearah kelas mereka. Sampai Rosé tak melihat belakang punggung lisa dan minnie.
"Enu sayangg kok mereka dibolehin pergi. Aku ngga boleh?" Rosé pun cemburut. Ia ingin pergi juga, namun ia takut pacarnya saat ini tengah marah.
"Siapa suruh telat. Apalagi sampai manjat dinding sekolah." Ucap Eunwoo dengan nada tegas dan dingin.
Rosé pun cemburut. pikirnya pacarnya mengomel mulu, bukannya malah menyuruh Rosé masuk kelas.
Tepat setelah Rosé dimarahin. Terdengar suara benturan yang keras, seperti suara orang terjatuh.
BRAKK
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐞𝐜𝐢𝐜𝐢𝐥𝐚𝐧
General Fiction𝕻𝖊𝖈𝖎𝖈𝖎𝖑𝖆𝖓 by ©𝙖𝙨𝙝𝙖𝙫𝙖𝙣𝙣𝙚_ ❝Cewek pecicilan dapat cowok kalem dan pintar. Meski hubungan asmara pas di sekolah mereka baik baik aja, mereka tidak tau kejadian yang akan mempisahkan hubungan mereka esok nya.❞ 【 Eunrosé ft.97L 】 ₂₀₂₃