Prolog

229 22 3
                                    


Langkah nya terus ia pacu menaiki tangga demi tangga ke tempat tujuannya.

Walau lelah menerpa namun langkah kaki bocah laki laki itu tetap semangat menapaki tiap anak tangga dihadapan nya. Boneka beruang coklat ditangan nya ia pegang dengan erat agar tak jatuh dari tangan nya.

Hingga wajah yang sudah memerah akibat kelelahan itu berganti menjadi senyum manis di bibir tipis nya saat ia berhasil menuju tempat yang ia nantikan sejak tadi.

Rooftop

Bocah laki - laki itu tersenyum lebar saat dirinya telah berdiri tepat di tengah - tengah rooftop luas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bocah laki - laki itu tersenyum lebar saat dirinya telah berdiri tepat di tengah - tengah rooftop luas itu.

Kaki telanjang nya mulai berjalan pelan ke salah satu sudut rooftop itu, hingga ia dapat melihat dengan jelas hamparan lautan biru luas dihadapannya.

"Aku suka laut..."

Bocah laki - laki itu bergumam sambil memandang kagum pada hamparan laut biru dihadapannya.

"Kau juga suka laut Olive?"

Ia mengarahkan wajah boneka beruang ditangan nya itu agar melihat ke arah pandangan nya.

"Jaket tebal ini membuat ku panas, aku ingin membuka nya sebentar, kau jangan mengatakan nya pada siapapun oke?"

Bocah itu berbicara layak nya pada orang lain dengan boneka beruang ditangan nya.

Jaket tebal itu akhirnya terlepas memperlihatkan kulit putih mulus tanpa lecet sedikitpun milik bocah laki -laki itu.

Hembusan lembut dari angin membuat rambut lebatnya ikut bergoyang diiringi kekehan kecil dari mulut nya saat merasakan dingin nya angin yang menerpa kulit tangan nya secara langsung.

"Mulai sekarang aku juga suka angin, Olive"

Sebelah tangan nya memegang erat boneka beruang coklat itu, sedangkan sebelah nya lagi ia gunakan untuk menopang dagu nya yang bersandar pada pembatas sudut rooftop, sementara jaket tebal tadi sudah tergeletak mengenaskan dilantai rooftop itu.

Matanya terpejam menikmati hembusan angin yang menerpa tubuh nya. Hingga ia tak sadar sepasang mata tajam yang menatap ke arah nya.

'Prok'

'Prok'

'Prok'

Bocah laki - laki tersentak saat mendengar suara tepuk tangan dibelakang tubuh nya

"Kau menikmati petualangan kecil mu Emilio Kylen Nicander?"

Bocah laki -laki itu berbalik menghadap sosok remaja laki - laki yang masih mengenakan seragam SMA elit ditubuh nya.

Xavier Kylen Nicander

Nama itu terukir indah di name tag dada sebelah kanan nya.

EMILLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang