Part 1

126 12 1
                                    


"Apa yang sedang anda lakukan tuan?"

"Aku hanya melukis laut..."

David yang berada diujung pintu itu pun hanya tersenyum dan mulai melangkah ke arah bocah laki - laki yang sedang fokus dengan lukisan didepannya, tak lupa boneka beruang coklat itu pun duduk disebelah nya.

"Tidak diragukan lagi, lukisan anda sangat bagus Tuan..." Lio hanya tersenyum tipis mendengar pujian itu, sudah terlampau sering ia mendengar pujian itu dari bodyguard pribadi nya.

"Anda tidak bersiap - siap? Sebentar lagi waktunya untuk makan malam tuan"

Tak mendengar ada jawaban dari Lio membuat David melangkah menjadi ke arah depan Lio.

"Menurutmu, apa kak Xavier menyayangiku?"

Mendengar celetukan yang terlontar dari mulut Lio membuat David mengernyitkan dahi nya.

"Mengapa anda mengatakan itu ?"

"Tidak ada, aku hanya menyampaikan perasaan ku saja" Setelah mengucapkan itu, Lio bangkit dari posisi nya dan meletakkan semua peralatan lukis nya diatas meja.

"Apa semua orang sudah dibawah Paman?"

"Semua orang sudah berada dibawah tuan, termasuk...... Tuan Darrel..."

Mendengar kalimat terakhir dari David membuat gerak Lio terhenti. Debar jantung nya tiba - tiba saja meningkat, Lio berusaha untuk mengatur nafas nya agar tetap tenang, setelah merasa tenang, ia mengambil boneka coklat nya dan mulai melangkah keluar.

"Aku akan turun kebawah..."

Dengan sigap David langsung mengambil posisi disamping Lio dan mengikuti langkah tuan muda nya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Suara langkah sandal rumahan yang diiringi sepatu pantofel itu terdengar mendekat ke arah meja makan.

Langkah Lio mulai memelan ketika ia melihat semua pasang mata yang ada di meja makan itu menatap ke arah nya.

'Sret'

Dengan sigap David menarik kursi untuk diduduki oleh Lio.

"Terimakasih Paman.." Suara itu begitu pelan keluar dari mulut Lio, David hanya mengangguk dan tersenyum sebelum akhirnya mengambil posisi berdiri disudut ruangan.

Lio hanya mampu menunduk sambil memegang kuat Olive kesayangan nya. Tiga orang pria dihadapan nya ini masih menatap tajam ke arah nya, tak terkecuali seorang pemuda berusia 21 tahun yang sepertinya baru pulang dari kantor nya itu pun ikut menatap tajam ke arah Lio

"Kau membuat orang lain menunggu karna kelambatan mu."

"Maaf..."

Elena yang melihat putra bungsu nya itu pun hanya menghela nafas nya.

"Darrel, sudah lah.." Elena yang duduk disamping Lio itu pun tersenyum dan mengelus pucuk kepala Lio

"Tak apa.."

Lio pun balas tersenyum walau masih ada rasa takut dalam dirinya.

**********

"Kau sudah menyelesaikannya?"

"Belum, sedikit lagi..." Bocah laki - laki itu terlihat serius dengan kertas dihadapannya. Sementara pria dewasa seumuran Darrel itu hanya tersenyum gemas melihat tingkah anak didik nya ini.

Ya, dia adalah Daniel, guru privat Lio.

'Tak'

Lio meletakkan pensil nya diatas buju yang ia gunakan tadi.

EMILLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang