1

522 16 6
                                    

Di sebuah hutan tak jauh dari pemukiman warga,terlihat seorang pria yang sedang memilih tanaman obat.
Pria dengan postur tubuh tidak terlalu tinggi di banding pria seuianya memiliki mata biru safire seperti langit tanpa awan,wajah manis,kaki jenjang,rambut blonde seperti mentari itu sangat menikmati waktu nya yang sedang memilih tanaman obat di dalam hutan. Ia tak sendiri melainkan bersama beberapa pengawal. Dia menyuruh pengawal yang dibawanya untuk berpencar untuk mencari tanaman yang sudah ia beri tahu ciri ciri nya.

Matahari yang akan terbenam tak membuatnya untuk mundur, ia mencari tanaman yang akan dibuat ramuan herbal.

"Aku harus mencari bunga fuchia karena itu bagus untuk tekanan darah."

Tak jauh dari tempat nya berdiri mencari bunga fuchia terlihat seseorang sedang duduk di bawah pohon rindang sedang memegangi perut nya.

"Hah..hah..aku harus bertahan atau mereka akan menemukan ku."

"Hm..siapa itu mengapa ia di situ padahal hari sudah sore."

"Maaf tuan,anda sedang apa?"

"Hn.."

Pria blonde itu kaget karena melihat darah di baju sang pria lain itu
"Tuan, mengapa anda berdarah?
Tunggu aku akan memanggil pengawal." Panik

"Hah.. siapa?"

Dan pria yang tengah berdarah itu pun pingsan.

'Aku harus membawa nya keklinik segera'

Dua hari setelah kejadian itu di dalam klinik di lantai dua tepatnya di dalam ruang rawat pasien.
"Hmm..(perlahan kelopak mata itupun terbuka memperlihatkan bola mata obsidian) dimana ini,seperti ruang rawat?"

Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria berambut blonde.

"Tuan anda sudah bangun. Anda tau sudah dua hari anda tertidur. Bagaimana? Apa kah perut anda sakit?"

"Tidak ada."

Setelah mendengar jawaban tersebut iapun meletakan nampan berisi perban.
"Maaf tuan ini sudah waktunya Anda mengganti perban"

Lalu pria yang sedang terbaring itu mengangguk, dibantu sang pemuda pirang untuk bersandar dengan tumpuan bantal di belakangnya.

Karna jarak yang terlalu dekat,pria yang sedang di ganti perban nya itu dapat mencium aroma Citrus dari rambut pirang tersebut.

"Harum."guman nya

"Nah tuan, saya sudah selesai mengganti nya. Anda tunggu sebentar saya akan membawakan semangkuk bubur dan juga obat untuk anda." Ucapan nya lembut di sertai senyuman.

Tak berapa lama pemuda pirang itu keluar sang pria yang terbaring itu pun berkata "aku harus membalas ini semua pada mereka"

Pintu terbuka lagi dan memperlihatkan pemuda pirang itu membawa nampan berisi semangkuk bubur dan obat. Mata sehitam langit malam tanpa awan itu selalu memperhatikan semua gerak gerik yang di lakukan sang pirang.

"Tuan ini bubur dan obat nya silahkan di makan.bila sudah anda boleh beristirahat lagi."

Setelah meletakan nampan berisi bubur dan juga obat, pemuda pirang itu berjalan menuju pintu hendak keluar.

"Tuan bila anda butuh sesuatu saya ada di lantai satu. Saya akan meninggalkan anda agar anda bisa istirahat."

"Siapa namamu?" Ucap pria onix itu setelah melihat sang pirang akan pergi.

Di depan pintu yang terbuka " Naruto. Anda bisa memanggil saya Naruto." Ucap pemuda pirang itu berjalan keluar meninggalkan pemuda onix yang sedang bersandar memperhatikan pintu yang tertutup setelah kepergian pemuda pirang itu.

DIA MILIKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang