ntahlah

2.5K 97 1
                                    

Sore hari ali menyibukkan dirinya dengan menyiram tanaman di halaman rumah dinasnya, Zahra yang dari tadi di kamar pun akhirnya keluar.

"Hmmsh mas ngapain sih." ucap zahra yang berada di depan pintu.

Sontak Ali langsung meletakkan selang air yang digunakan untuk menyirami tanamannya.

"Kamu tadi tidur ya sayang?." ucap ali yang menghampiri zahra dan mengajak duduk di kursi teras.

"I-iyaa mas." lirih zahra yang masih setengah sadar.

Tak hanya itu, zahra pun menyenderkan kepalanya di lengan ali karna dirinya masih ngantuk.

"Ke dalem aja yuk." ucap ali.

"Eehm gamau."

"Yasudah kalau begitu." Ali hanya pasrah dengan istrinya karna zahra sedang hamil.

Tak lama zahra menutup matanya dan ternyata dirinya sudah tertidur di lengan ali.

Ali menengok kearah zahra "Hmm kan bener kamu ra, tadi di ajak ke dalem gak mau." ucap ali dan langsung menggendong zahra ke kamar.

"Huhbbb berat banget." ketus Ali.

Setelah Ali menidurkan zahra ke kamar, dirinya pergi ke barak lettingnya karna sudah lama tak kesana.

"Saya mau ke barak dulu, assalamualaikum." ucap ali berpamitan dengan zahra dan tak lupa ia mencium kening zahra.

Krekk... ali menutup pintu rumah dinasnya, dan berjalan ke arah barak.

Di tangah perjalanan Ali bertemu dengan dokter farah dan pelda rafi.

"Haloo letda ali." sapaan dari farah.

Ali hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

"Satset pelda rafii, biar istri saya hidupnya tenang." seru ali.

Rafi bingung apa yang dikatakan oleh atasannya itu, dirinya tak tau bahwa Zahra suka di omongin oleh ibu2 persit yang tak suka dengan zahra karna ali cocok nikah dengan Farah.

Ali melanjutkan perjalanannya ke barak dan dirinya melihat letting nya yang malas - malasan di depan barak.

"Assalamualaikum." ucap Ali.

"Waalaikumussalam." seru farhan dan dika.

Ali yang belum sempat duduk dirinya sudah di panggil oleh bawahannya yang lain.

"Izin komandan." ucap sertu risky junior Ali.

"Ya silahkan,  ada apa?." tanya Ali.

"Baik komandan.. tadi saya dapat info dan laporan dari komandan haris yang katanya satgas akan diberangkatkan Minggu depan karna bulan puasa kita harus sudah pulang." ucap risky.

degggg!

"B-baik." lirih Ali.

"Siap komandan, kalau begitu saya permisi dulu."

Ali hanya mengangguk dan tak menjawab dengan perkataan, dirinya langsung lemas dan duduk di samping farhan dengan dika.

"Ndan Ali gapapa kan?." tanya farhan.

"Zahra." ucap ali yang terdiam lemas.

Dika dan farhan bingung mengapa Ali seperti itu.

"Letda Ali kenapa." tanya Dika.

"S-saya belum siap untuk jauh dari istri saya." ucap Ali.

Farhan dan dika hanya melirik ali dengan mata sinis nya "Ndan, coba ingat-ingat dulu saat ndan ali pertama kenal ibu komandan." ucap farhan.

Aku Kamu Dan Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang