nafsu

3

[Hot Schoolgirl Ami] 003 Kantor Penuh Nafsu

Yamei berlari ke sekolah dalam satu nafas, melihat taman bermain yang kosong, menggelengkan kepalanya tanpa daya, dan terlambat lagi.

Ami bersembunyi di sudut, melepas celana dalamnya yang basah, menyeka noda air di bagian bawah tubuhnya, lalu memasukkan celana dalam yang basah itu ke dalam tas sekolahnya, bergumam pelan: "Kamu seharusnya tidak memakai celana dalam." Naik tangga, semua kelas mudah dijangkau, dan ada sedikit kegembiraan di hati saya. Saat ini, hanya suara renyah yang terdengar, "Yami, kamu terlambat lagi."

"Maaf, Guru Zhang." Bahu Yami sedikit bergetar, dia berbalik perlahan, membungkuk, mengatupkan mulutnya, dan memegang tas sekolahnya di tangannya, tampak menyedihkan. Yang saya lihat hanyalah kepala guru yang tampan dan jahat berdiri di sudut tangga, memandangnya dengan dingin.

“Datanglah ke kantorku,” Zhang Hao, kepala sekolah, berkata dengan dingin.

"Beast, ayo lagi." Gumam Yami pelan, dan mengikuti ke kantor.

Tidak ada orang di kantor, jadi Ami berjongkok di antara selangkangan guru tanpa peringatan, membuka celananya, dan mengeluarkan kemaluannya.

"Yamei menjadi semakin patuh." Senyum jahat muncul di sudut mulut Zhang Hao.

Ami menjulurkan lidahnya yang seperti lilac, dengan lembut menjilat hasratnya yang lembut. Zhang Hao duduk dengan mata sedikit terpejam, menikmati layanan siswi itu. Zhang Hao sangat tampan, tetapi semua gadis tahu bahwa pria ini adalah binatang buas. Di kelas, beberapa siswi cantik disetubuhi olehnya, tetapi meskipun demikian, tidak ada yang melaporkannya, tetapi mereka terus berusaha untuk membiarkannya bermain.

Yamei memegang ayam di mulutnya, menjilatnya dengan lidah kecilnya, dan bahkan melepaskan dua bola Zhang Hao dengan tangannya, memegangnya di telapak tangannya dan memutarnya.

"Ya ... hmm ... mulut kecil Yamei benar-benar pandai menghisap ... Guru sangat nyaman ..." Zhang Hao tidak bisa menahan erangan. Ami merasa tidak nyaman, dan sangat tidak nyaman. Baru saja di kereta bawah tanah, dia pernah ditiduri oleh orang asing, vaginanya sakit dan gatal, dan dia hanya ingin memasukkan penis besar ke dalam kekosongannya.

Tetapi jika Zhang Hao mengetahui bahwa dia tidak mengenakan pakaian dalam dan diejek dalam perjalanan ke sekolah, dia pasti akan menghukumnya dengan keras. Yamei menahan keinginannya, menghisap, menggigit, dan menjilati kemaluannya dengan keras, hanya membuat Zhang Hao terkesiap, "Ah... um... nyaman sekali... ah... tidak... tidak... tidak.. .guru akan cum... aduh..."

"Kamu menembak!" Yamei mengutuk dalam hati, tetapi Zhang Hao tidak menembak.

Ayam ganas ungu-merah semakin besar dan keras, sampai hanya mencapai tenggorokan gadis itu. Menahan keinginan untuk muntah, gadis itu bekerja lebih keras untuk menyenangkan ayam, ingin dia ejakulasi secepat mungkin, dan membiarkannya kembali ke kelas.

"Aww ... nyaman sekali ..." Zhang Hao mengerang, kakinya terbuka lebar, dengan ekspresi yang sangat cabul, menikmati belaian gadis cantik itu.

Ami tidak punya pilihan selain membuka kancing kemeja seragam sekolahnya, memperlihatkan payudara montok seorang gadis berusia tujuh belas tahun, menjepit kemaluannya, menggosok dan menjilatnya tanpa henti. Vagina gadis itu menjadi semakin kosong dan gatal, dan bahkan air sukarela mengalir keluar, menetes ke lantai kantor.

"Ya ... uh ..." Yamei telah menyanjung selama hampir 20 menit sebelum Zhang Hao mengeluarkan air mani yang kuat. Yami menjilat ayam Zhang Hao dengan patuh, dan kemudian mengembalikan ayam itu ke celananya. , Fang berdiri, "Guru, Aku akan kembali ke kelas."

"Pergi..."

Yamei, yang diampuni, mengambil tas sekolahnya dan bergegas keluar pintu. Zhang Hao menundukkan kepalanya dan melihat noda air di tanah. Seringai muncul di sudut mulutnya, "Pelacur kecil, kamu semakin banyak genit."