Can You Catch Me? (part 1) [Hinatazaka46 4th Gen]

98 6 4
                                    

Greeeeeeeeek!!

Seorang siswi mendorong pintu labor biologi yang menjadi persinggahannya setiap sebelum lonceng sekolah berbunyi. Kishi Honoka, siswi kelas dua sekaligus ketua dari ekskul club biologi memulai kegiatan cek rutin sebelum labor digunakan oleh guru. Ini merupakan kegiatan yang rutin ia lakukan sebagai bentuk tanggungjawab kalau kalau ada inventaris labor yang rusak atau hilang.

Kishi, begitu biasa ia dipanggil. Ia mengambil sebuah kartu besar dan sebuah pena yang ia simpan di dalam laci meja besar yang ada di depan.

Begitu ia menegakkan kepala. Pandangannya tertuju pada sesuatu yang tergeletak begitu saja di atas meja yang terletak paling ujung. Awalnya ia mengira kalau itu adalah manekin yang biasa ada di dalam ruang labor.

Semakin ia mendekat, tercium bau busuk yang menyengat hidung! Dan ia baru sadar kalau itu adalah jasad manusia.

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!" Teriak Kishi ketakutan dan bergegas berlari keluar labor.

..

..

..

"Eh? Konishi? Beneran Konishi?!"

"Iyaaaaa! Guru yang bilang! Aku aja ga berani lihat. Lagian ga dibolehin sama polisi buat dekat dekat ke labor"

"Kok bisa ya! Hiiii, serem!"

Seluruh siswi yang berada di satu kelas yang sama dengan Kishi heboh karena peristiwa pagi ini. Bagaimana tidak? Mayat yang ditemukan Kishi di labor merupakan teman satu kelasnya juga. Konishi Nanami. Semuanya tidak percaya dengan apa yang terjadi. Terutama siswi yang bernama Shimizu Rio. Ia tidak henti-hentinya menangisi kepergian Nanami. Sudah 2 bulan ini mereka menjalin hubungan yang romantis, tapi kenapa Nanami harus meninggalkannya secepat ini. Terlebih lagi dengan cara yang tidak wajar.

Polisi sudah memeriksa TKP, guru, staff kebersihan dan juga penjaga sekolah. Tidak ada yang mencurigakan. Sampai akhirnya, satu persatu teman sekelas Nanami dipanggil untuk diinterogasi.

..

..

..

Selesai satu persatu diinterogasi, polisi meninggalkan gedung sekolah dengan jaminan akan segera menemukan pelaku dan kalau ada hal yang mencurigakan, pihak sekolah wajib menghubungi pihak kepolisian agar kasus cepat selesai.

Yamashita Haruka selaku ketua kelas tidak bisa berbuat banyak. Ruang kelas yang biasanya terlihat aman aman saja, berubah menjadi kelas yang sunyi. Tidak ada satupun dari mereka yang terlihat baik-baik saja. Semuanya murung. Terlalu aneh rasanya. Kenapa harus Nanami?

Memang Nanami terkenal sebagai anak yang tidak terlalu banyak ulah. Pokoknya, bukan tipikal siswi yang dibenci. Kecuali oleh satu siswi...

"Shogenji!" Panggil Haruka. Shogenji menoleh. "Kemarin sore setelah pulang sekolah, kamu kemana?"

"Aku? Udah jelas kemarin jadwal aku piket kelas. Pake nanya lagi! Dasar tolol!" Jawab Shogenji ketus.

Haruka mendengus. Memang itu resikonya kalau mengajak Shogenji bicara. Seperti baru saja menyiram bensin ke kobaran api.

"Yang lain? Tamaki? Sumire?" Tanya Haruka ke dua siswi lain.

"Aku latihan baton di aula" jawab Sumire.

"Aku latihan softball" jawab Tamaki.

Haruka kembali bertanya, "Kalau Kaho?"

"Aku kemarin pulang cepat sih. Tapi aku sempat balik lagi karena kotak pensil ku ketinggalan di kelas. Terus papasan sama Nanami. Waktu aku tegur, dia cuekin aku. Ya udah"

Sakamichi Short Story Where stories live. Discover now