Embun Penghianat

11 2 0
                                    

Matahari enggan bersembunyi, padahal mata ini belum kuasa untuk menikmatinya, tenggorokan ayam sudah beraksi, bangunkan seisi bumi tanpa terkecuali. Beriringan pengabdian fajar yang abadi, lantunan adzan yang kontradiksi walaupun bukan dengan hati.

Ku raup air yang semalaman sendiri sembari berniat untuk melewati setiap baik pun buruknya hari. Sembilu lalu melintas dibenak, bocah dewasa ini mengingat sebuah keajaiban, keajaiban lagi dan keajaiban-keajaiban yang mungkin tak mungkin terulang.

Ya Rabb...
Ampuni pendusta ini!
Sesungguhnya Engkaulah lumbung ampunan...
Bukan hamba memaksa, hamba yakin Engkau bisa
Terimalah setiapku berpasrah, hamba berserah kepadaMu, Maha Esa

KeluarGaduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang