"Sialan!"
Pintu kayu masih tertutup, begitu enggan dimasuki cahaya surya. Semenjak jama'ah subuh usai, begitu sering angin sepoi-sepoi mengetuknya, sayang ia tak bernyawa. Burung mulai beterbangan, begitu indah mereka bermunculan, tak ada sesiapa memerintah, termasuk ayam yang melanjutkan tidurnya.
Pagi yang begitu syahdu, tapi sayang seisi rumah tak bisa menikmatinya. Karena Si Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeluarGaduh
Short StoryEmbun pagi tak pernah sembunyi, kecuali hujan bangun lebih pagi, atau tradisi lain mengganggu seperti sunyi.