Prolog

91 27 117
                                    

Dunia adil bagi orang orang yang berkuasa
_Rain_









"Vin, muka sepupu lo jutek tuh," ujar Kenzo terkekeh.

"Goblok, Rayna emang gitu," bukan Gavin tapi Callysta yang menanggapi celetukan Kenzo.

Kenzo mangut mangut "gue lupa honey,"

Mendengar panggilan menggelikan dari Kenzo membuat Callysta meninju bahunya "dasar buaya lo! Jijik gue,"

"Lo berdua bisa diam enggak sih!" suara teriakan Rayna membuat keduanya akhirnya terdiam.

"Lo pada disini?" suara dari arah pintu membuat keempatnya menoleh mendapati Navya memasuki ruangan kosong yang disulap menjadi markas hell's Angels.

"Kenapa?" suara Gavin terdengar setelah sebelumnya hanya menjadi penyimak.

"Dipanggil kepsek, si anak beasiswa," ujar Navya.

Rayna mengebrak meja didepannya dan mengumpat "enggak tau diri tu anak,"

Callysta mendesah malas "malas banget kalau disuruh bersih bersih,"

"Lo kira lo doang? Gue juga ogah," timpal Kenzo.

"Lo pada tenang aja, si Gavin kan ada," Rayna berujar menepuk bahu sepupunya tersebut.

Gavin menyeringai kemudian lebih dulu keluar dari markas hell's Angels diikuti yang lain.

Kelimanya berjalan beriringan di koridor Genius high school dan tidak ada satupun yang berani berpapasan dan memilih memberikan jalan pada kelimanya.

Memasuki ruangan BK, sudah ada guru BK sekaligus kepsek bersama dengan orangtua murid dan gadis lusuh berkacamata menunduk saat kelimanya menatap kearahnya.

"Silahkan duduk," kelimanya duduk berhadapan dengan gadis tersebut"

"Rani bersama orang tuanya menghadap saya dan mengadu soal perbuatan kalian berlima yang terus mengganggu Rani. Apakah itu benar?" tanya Mr Thomas kepala sekolah Genius High School.

"Benarkah? Padahal kami sangat akrab dengan Rani," ujar Rayna menyeringai menatap Rani dan menampilkan senyum, membuat Rani bergetar dan menunduk.

"Iya enggak?" lanjut Rayna meminta persetujuan dari yang lain.

Callysta mengangguk "mungkin Rani salah paham dengan sikap kami,"

"Apakah itu benar Rani?" Mr Thomas bertanya pada Rani yang menunduk.

Rani menggeleng dengan mata berkaca-kaca dan keringat dingin bercucuran karena takut.

"Rani bilang saja, enggak apa-apa," suara ibu Rani membuat Rani akhirnya mengangkat wajahnya dan terlihat bulir bulir air mata di pipinya.

"Mereka mengganggu saya, kadang menyuruh saya membeli sesuatu kemudian memaksa saya makan ke-kecoa lalu bahkan memukuli saya," ujar Rani terisak dan ditenangkan oleh orang tua Rani.

"Oh ayolah Rani, lo punya bukti kita lakuin itu!?" Kenzo berucap remeh.

"Diam Kalian, saya merasa sedih dengan didikan orang tua kalian! Saya dan suami saya bukan orang berada tapi bukan berarti putri saya bisa kalian ganggu," ucap ibu Rani marah.

secret revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang