!!!
...
"Rana! Lo liat Rana tadi? dia gila bahkan sampe udah mati sekalipun!"
Sia emosi, matanya menatap langit-langit penuh dendam seolah dia sedang melihat Rana didepannya. Dian yang sejak tadi memperhatikan tersentak saat Sia tiba-tiba berteriak.
"Rana apaan? Lo halu?"
"Tadi, yang ganggu gue Rana Yan." Sia menata Dian masih dengan emosi yang menggebu-gebu.
Dinn mendengus, "Gila sih, kita gak bisa diem aja Sia. Ya kali kita diginiin terus?" Dian ikutan emosi. Dia juga sudah lelah dengan Rana yang terus meneror apalagi saat dia sedang seorang diri. Waktu tidurnya pun berantakan, sekarang Dian jadi susah tidur.
"Tapi gimana caranya ya?" Dian berpikir, "ini soal mistis, kita bahkan belum paham betul," Ujar Dian berpikir soal sosok Rana ini yang cukup berbahaya, karna dia bisa dengan mudah melukai mereka semua.
Sia terdiam tampak berfikir, kepalanya sedang berpikir keras mencari langkah apa yang seharusnya mereka perbuat.
"Sia keadaan lo gimana?" Alu tiba-tiba saja datang ke UKS.
Sia hanya menatapnya, entah kenapa dia menjadi sedikit kesal karna Alu hanya diam saja melihatnya tadi.
"Udah gapapa dia Lu." Melihat keterdiaman Sia, Dian mengambil inisiatif untuk menjawab.
"Sia?" Melihat keterdiam itu, Alu kembali memanggilnya.
"Hm," Sia menyahut dengan deheman.
"Lo marah?"
"Marah kenapa?"
"Oh, jadi engga? Bagus deh." Kemudian Alu mendekat, dia memegang lengannya.
Alu hampir ingin berbicara tapi terhenti, kemudian dia menoleh menatap Dian disampingnya.
Ekspresi datar Alu tunjukkan padanya, "lo bisa keluar dulu? Gue mau ngomong sama Sia." Katanya,
Dian tersinggung, "lo ngusir gue?!" Balasnya tidak terima.
Sia memutar bola matanya malas, "Gue cuma nyuruh lo keluar, gak susah kan?"
"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue?" Balas Dian sengit.
"Bentar doang elah!" Alu ikut ngegas, Dian ini kerjanya marah-marah mulu.
"Terserah. Males gue liat muka lo!" Ujarnya lalu pergi keluar, "Sia gue tunggu diluar." Tapi ternyata Diyan tidak benar-benar pergi.
Alu memperhatikan sampai Dian benar-benar berada di luar kemudian kembali menatap Sia yang kini juga sedang menatapnya.
"Kenapa?" Tanya Sia.
Alu menghelas nafas, "gue tadi gak sengaja dengar pembicaraan lo sama Dian."
"Jadi?"
Alu tersenyum sedih, "gue kasian sama lo Sia, jadi tawaran gue yang tadi masih berlaku. Lo mau kan? Gue bakal bantuin lo." Alu mengangguk-angguk meyakinkan.
Mendengar itu Sia kembali emosi, "lo stress apa gimana sih?! Gue bilang gak mau ya gak!"
"Tapi Sia, gak ada cara lain."
"Ada! Pasti ada!" Jawab Sia tegas.
"Gak ada Sia! Ini hal mistis! Jadi harus diselesain dengan cara yang sama juga." Alu ikut menegaskan perkataannya.
Sia mengalihkan pandangannya, "gue heran, kok lo ngotot banget ya?" Sia kembali menatap Alu kini dengan tajam, "ada hal lain?"
Alu yang mendapat pertanyaan itu sedikit tersentak tapi kemudian dia tersenyum, "gue cuma gak mau liat lo kesakitan, gue mau bantuin lo Sa," Jawabnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Misterio / SuspensoSebuah dendam dan dendam dari pengkhianat dan penderitaan. Mencari pertanyaan siapa yang harus disalahkan? Dia datang. Membawa teror kematian. Start: 1 Juni 2023 End: - #cakrawritingmarathonbatch05