3. Misi Pertama (25+)

208K 697 18
                                    

Alina berkenalan dengan wanita paruh baya bernama Sumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina berkenalan dengan wanita paruh baya bernama Sumi. Wanita itu ternyata tukang bersih-bersih dirumah ini bersama suaminya yang bekerja dikebun dan anaknya yang masih remaja membantu mencuci mobil.

Sumi sedikit kaget karena ada wanita cantik yang tinggal disini. Ia mengira wanita bernama Alina itu merupakan kekasih dari Tuan muda ternyata bukan. Keduanya tidak pernah terlibat dalam drama percintaan. Dan pemandangan ini begitu langka.

Alina sangat ramah, sopan dan juga cantik. Akan sangat wajar kalau salah satu dari mereka kepicut. Ditambah masakannya sangat enak. Mereka sarapan bersama dimeja makan yang ada dibelakang.

Garry dan Damian seperti biasanya akan berada diruang kerja pada jam delapan sampai sebelas. Keduanya memang terus berada disini demi kesembuhan Garry. Selain kualitas udara, disini mereka bisa beristirahat dengan tenang.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh. Asalkan sudah ada kopi didalam mereka pasti tidak akan keluar sampai jam makan siang. Dari mereka berdua, Damianlah yang paling gila kerja.

Sumi mendekati Alina, ia sedikit berbisik dan menanyakan perihal kapan dirinya datang. Alina bilang ia sudah dua hari berada disini.

" Bibi kira kamu pacarnya Tuan muda " Alina menggelengkan kepalanya dengan cepat.

" Bukan Bi, Alina juga kerja disini " Alina sangat cantik dan... Seksi. Keduanya pintar dalam hal selera, yang seperti ini dijadikan perawat. Mana mungkin keduanya tidak ada perasaan.

" Suka nggak sama mereka, biasanya mereka dingin sama perempuan. Tapi sama Nona Alina kayanya nggak deh " Wanita itu hanya tersenyum malu. Mereka harus menyudahi obrolan ini karena tidak baik membicarakan atasan sendiri.

" Mana lagi yang belum dibereskan bi, biar Alina bantu " Alina sangat antusias karena semangatnya mulai kembali.

" Kamarnya Tuan Damian, tapi biar Bibi aja " Alina menggeleng dan merebut sapu dari tangan Sumi. Lagipula sudah pukul sepuluh lewat, sudah waktunya Sumi pulang.

" Bibi pasti capek, tadi Alina udah bungkus buat bibi bawa pulang. Dimakan ya " Sumi tersenyum simpul. Sudah cantik, baik hati lagi.

" Terima kasih ya Non, bibi pulang dulu kalau gitu " Alina mengangguk dan melambaikan tangannya. Ia naik ke lantai dua untuk mengecek kamar Damian. Ia agak gugup karena belum kesana sebelumnya.


Kamar Damian sangat besar, bahkan lebih besar dari Garry. Damian punya banyak lemari buku, dan membuatnya berasumsi kalau hobinya adalah membaca. Semalaman ia menginap dikamar Garry dan membicarakan banyak hal sampai mereka ketiduran.

Hingga pembicaraan mereka terhenti saat dirinya pulas karena terlalu lelah. Garry pun tidak melakukan apapun. Saat tirai terbuka, ia mendapati Garry sudah berada dikursi roda dan bahkan sudah mandi. Alina sangat malu karena kesiangan.

Damian tidak terlalu banyak bicara. Namun mata dan gerak tubuhnya bisa membuat Alina memerah. Tatapannya bisa sangat intens bahkan seperti menembus kepalanya. Ia mulai menyapu dan membersihkan rak buku Damian yang sedikit berdebu.

a Sexy Nurse (#1&2)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang