Happy Reading
Di sebuah kamar, terlihat seorang pemuda manis yang tengah asik membaca sebuah Novel. Novel yang di baca pemuda itu berjudul (Kebahagiaan untuk Ano).
"Novelnya bagus, tapi sayang banyak figuran yang mati cuman karena gak sengaja ngebuat si pemeran utama nangis" pemuda bernama Raenza itu mengomentari Novel yang di bacanya.
"Enza jadi kasian deh sama Eza, padahalkan dia gak sengaja nabrak si pemeran utama, tapi malah di bunuh sama salah tokoh yang begitu menyayangi si pemeran utama"
Enza sedikit kesal, pasalnya tokoh kesayangannya mati dibunuh oleh salah satu tokoh yang begitu menyayangi si pemeran utama hanya karena tak sengaja menabrak si pemeran utama.
"Eza beruntung banget ya, banyak orang yang sayang sama dia, sayang nya dia harus berakhir mati cuman karena gak sengaja nabrak si pemeran utama"
Seraya meletakan buku Novel yang tadi ia baca di atas meja, Enza terus berbicara. Enza berjalan menuju kasurnya, anak itu kemudian merebahkan dirinya diatas kasur.
"Andai Enza bisa jadi Eza sehari aja, Enza pasti bakal bahagia banget" tutur anak itu sebelum akhirnya tertidur.
Novel (Kebahagiaan untuk Ano) menceritakan tentang kisah si pemeran utama yang bernama Devano Jerycho.
Ano dikisahkan sebagai seorang pemuda manis yang baik hati dan memiliki sifat yang lugu, Ano tinggal di panti asuhan, dia di buang oleh orangtuanya.
Sedari kecil Ano harus menelan pahitnya kehidupan, pengurus panti yang ia tempati selalu menyuruh Ano mengemis untuk mendapatkan uang, tak jarang mereka melakukan kekerasan fisik pada Ano karena dia pulang tanpa membawa uang.
Karena tak tahan dengan perlakuan yang ia dapatkan, Ano pergi meninggalkan panti saat umurnya 10 tahun dan memutuskan untuk hidup sendiri.
Setelah pergi dari panti, rupannya penderitaan Ano belum juga selesai, karena sekarang Ano harus berjuang menghadapi dunia luar yang kejam untuk anak seperti dirinya.
Kerasnya kehidupan terus Ano lalui, di bully dan di remehkan oleh anak-anak seusianya sudah menjadi hal biasa untuk Ano, dan begitulah Ano menjalani kehidupannya sampai akhirnya ia bertemu dengan orang-orang yang begitu menyayangi dirinya di sekolah barunya.
Di usianya yang ke 15 tahun, Ano memasuki sebuah sekolah elit dengan menggunakan beasiswa, dan di sanalah Ano bertemu dengan inti geng ALTRAX.
Awal pertemuan Ano dengan inti ALTRAX adalah ketika hari pertama ia memasuki Albeno High Shcool, hari itu Ano tak segaja berpapasan dengan mereka dan Ano yang tak tau siapa mereka dengan polosnya menanyak arah ruang kepala sekolah pada mereka.
Pertemuan pertama itu membuat inti ALTRAX tertarik pada Ano, mereka mencari tahu latar belakang Ano dan setelah mereka tahu masalalu Ano, muncul rasa ingin melindungi Ano di hati mereka, apalagi melihat tatapan polos dari Ano membuat mereka begitu ingin melindungi pemuda itu.
Ano begitu bahagia, sekarang tidak ada lagi yang berani menyakitinya, dia begitu di sayangi dan di jaga oleh inti ALTRAX. Inti ALTRAX juga begitu posesif pada Ano, mereka tak segan-segan membunuh siapa saja yang berani menyakiti Ano apalagi jika sampai membuat Ano menangis, mereka tak akan membiarkan orang itu melihat matahari di keesokan harinya.