BAB-04

1.1K 172 19
                                    


Happy Reading

Di sebuah rungan bernuansa putih, seorang pemuda mungil terbaring di salah satu bangsal yang ada di ruangan itu.

Eugh

Lengguhan terdengar saat pemuda itu membuka matanya.

"Lo udah bangun Za? Ada yang sakit gak?" Tanya Sintia yang sedari tadi mendampingi Eza.

"Gak ada" jujur Eza.

"Eza kok bisa di sini?" Tanya anak itu.

"Tadi lo pingsan, kata dokter UKS sih Asma lo kambuh" jelas Sintia. Eza mengangguk, ia baru ingat! Tadi asmanya kambuh dan ia pingsan karenanya.

"Gw tadi sempet bingung kenapa asma lo bisa kambuh? Padahalkan lo gak ada ngelakuin aktifitas berat? Dokter UKS bilang, mungkin lo ngerasa tertekan, jadi asma lo kambuh, tapi yang jadi pertanyaan gw, emangnya lo tertekan karena apa?" Ucap Sintia keheranan.

"E-eza juga gak tau" gugup Eza. Sintia memincingkan matanya melihat reaksi Eza yang nampak gugup.

Sintia tau, pasti ada sesuatu yang di sembunyikan oleh anak di hadapan nya ini, tapi mau bagaimana 'pun dirinya tak bisa memaksa Eza untuk mangatakannya, setiap orang pasti memiliki rahasia yang tak bisa di ceritakan pada orang lain dan dia paham akan hal itu.

"Em Amel sama Alvaro kemana?" Eza berusaha mengalihkan topik pembicaraan, dan Sintia tahu itu.

"Ouh, mereka balik ke kelas, ini udah jam masuk soalnya"

"Eeh!"

"Udah jam masuk? Kalo gitu ayo kita ke kelas"

"Gak, lo di sini aja! Tadi gw udah minta Alvaro buat ngizinin lo" ucap Sintia, ia kemudian beranjak dari duduknya.

"Sekarang gw mau ke kelas, lo diem di sini! Tubuh lo masih butuh istirahat. Ouh iya, tadi gw ada beliin lo roti, gw tau lo pasti bakal laper jadi gw beliin roti ini buat lo"

Sintia menyerahkan sebungkus roti pada Eza, lalu melangkah pergi.

"Dimakan tu roti, inget! Jangan pergi ke mana-mana, istirahat!" Ucap Sintia di ambang pintu.

"Iya" pasrah Eza. 

Sintia pergi dari sana meninggalkan Eza sendirian.

Sementara itu di sisi lain, terlihat sekelompok pemuda yang sedang berkumpul di sebuah ruangan yang menjadi markas mereka. Sekelompok pemuda itu tak lain adalah inti ALTRAX.

"Kalian nyadar gak sih? Anak baru tadi kayak takut sama kita" ucap seorang pemuda memulai perbincangan. Dia adalah Deon Alexion, anggota inti ke-dua sekaligus hacker di geng ALTRAX.

"Masa sih? Apa jangan-jangan dia tau apa yang sering kita laukin lagi!" Ucap Defin Kafael Gracious, si anggota inti pertama menerka-nerka. Dia adalah pengatur keuangan+pengintai di geng ALTRAX.

"Kalo menurut gw itu gak mungkin sih, secara dia itu murid baru di sekolah ini, dan selama ini gak pernah ada yang tau sama apa yang kita lakuin ke murid-murid yang nyari gara-gara ke Ano" bantah pemuda bernama Chaester Daifan Alexandrio, dia adalah anti ketiga di gengnya, dan dia juga merupakan hacker sama seperti Deon.

Enza or Eza?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang