BAB 8 ( FOR HER )

54 7 0
                                    

" Maaf, kakak sayang sama Zeeva. "

* Elbara *

LASH BACK...

Malam ini adalah malam yang bertepatan pada 8 tahun lalu dimana pada malam ini keluarga besar Dava dan Zeeva mengadakan acara makan malam di sebuah restoran. Setelah berbincang-bincang, mereka para orangtua saling memperkenalkan anak mereka.

" Wah, ini anak kamu Mela? "
" Haha,iya. Nama Dava. "
" Halo tante. " Dava tersenyum sangat manis.
" Beberapa hari ini saya baru tau kalau ternyata Dava dengan dengan Elbara. " Kata Mela.
" Selain papa-papanya yang dekat, ternyata anak-anak juga ikut dekat,ya? " Via, mama Zeeva terlihat begitu ramah.

Perbincangan tentang keluarga dan perusahaan dimulai dari sekarang. Hingga Zeeva yang mulai bosan mengajak kakaknya Elbara pergi ke taman untuk menemaninya bermain.

Saat itu, Dava juga ikut pergi bersama mereka dan berbincang-bincang dengan sahabatnya Elbara.

" Dia adik lo, El? "
" Iya,hehe. "
" Kok lo gak pernah bilang? "
" Emang sengaja. Lo,kan mudah tertarik sama cewek. Jangan sampai adek gue jadi salah satunya. " Sindir El.
" Gak usah ngaco. "
" Kak, El!! "

Perbincangan mereka terhenti setelah melihat Zeeva dengan imut dan lucunya berlari ke arah mereka. El sedikit merendahkan dirinya pada Zeeva dan menyentuh kedua pipi Zeeva.

" Kenapa teriak-teriak? Gak mau main lagi? " Tanya El dengan suara yang super lembut.
" Zeeva haus. Tolong beliin air. "
" Kalo kakak beliin, Zeeva mau kasih bayaran berapa? "

CUP! CUP!

" Segini cukup,kan kak ? "

Dava terkejut melihat Zeeva mencium kedua pipi Elbara dengan mudahnya. Memang wajar,sih jika Elbara mendapat kecupan seperti itu dari adiknya sendiri. Tapi kenapa Dava yang malu? Tidak, bukan. Dava malah merasa iri dan ingin punya adik perempuan. Elbara tertawa kecil sambil mengelus kepala Zeeva.

" Lebih dari cukup malah. Dava, tolong jagain adik gue. Gue pergi dulu. " Elbara langsung pergi.
" Jagain? " Dava sedikit kaget.
" Oi! "

Dava mengerutkan keningnya karena tidak suka mendengar Zeeva memanggilnya seperti itu. Dia pun menatap Zeeva tanpa ekspresi dan sangat sinis.

" Nama kakak siapa? "
" Nama aku Dava. " Mengulurkan tangan.
" Kalo nama aku Zeeva. Orang paling cantik di seluruh dunia! " Zeeva berputar-putar seperti princess. " Aku cantik, kan kak? "
" Jelek! " Ledek Dava.

Jelek?
Dari dulu sampai sekarang Zeeva tidak pernah dikatai jelek oleh siapapun termasuk keluarga sendiri. Tetapi, setelah mendengar Dava mengatakan hal itu, air mata Zeeva langsung terbendung.

" Kakak bilang apa? "
" Jelek! Lo itu enggak cantik, tapi jelek! "
" Hiks, HUWAA!!! "

Melihat Zeeva menangis di tengah keramaian, Dava langsung kalang kabut menutupi Zeeva yang menangis agar tidak dilihat orang-orang dan membuatnya malu. Segala cara Dava lakukan. Memeluk, mengelus kepala, dan melakukan hal-hal konyol agar dia tidak menangis layaknya menghibur anak balita.

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang