Perasaan

3 0 1
                                    

_____________
Happy reading

Lyana terdiam dengan ucapan Ica dan menatap gadis itu dengan tatapan kosong

"Kok bisa?" Tanya lyana

"Susah jelasinnya" ucap Ica lalu menunduk dan merapikan bajunya

"Udah lah yuk" ucap lyana lalu Ica mengangguk dan mereka kembali

"Kenapa?" Tanya Azka merapikan rambut lyana dan lyana menggeleng lalu tersenyum

"Bener?" Sekali lagi lyana mengangguk lalu meminum minumannya dan setelah selesai mereka semua kembali pulang ke hotel

Lyana melamun di balkon dan itu membuat Fiona serta qilla bingung

"Kenapa?" Tanya Fiona

"Masuk nanti Lo masuk angin" lyana lalu menutup pintu balkon dan duduk di tepi ranjang

"Ica" ucap lyana membuat dua perempuan di sebelah bingung

Lyana lalu menceritakan semuanya dan mereka berdua kaget

"Jadi gimana?" Tanya qilla dan lyana hanya mengangkat bahunya tidak tahu

"Gue akan bales faro, dia udah keterlaluan" ucap lyana dan dianggukan oleh mereka berdua

"Lo gak curiga?" Tanya Fiona ragu dan di balas gelengan oleh lyana

"Aku udah tanya Azka katanya memang aura dia lagi baik" ucap lyana

"Gue bakal kirim dia di luar negri" ucap lyana

"Tapi"

"Di sini dia tersiksa, gue tau dia jahat tapi dia ngelakuin ini semua karena di ancam" ucap lyana

"Kita kasi pelajaran aja dulu sama faro, kalo dia tetap ganggu Ica kita kirim ica ke luar negri" ucap qilla dan dianggukan oleh Fiona

"Ok"  mereka lalu tertidur dengan posisi yang random, tangan qilla di punggung lyana, lyana tidur Tengkurap, fiona kedua kakinya terangkat menyender ke dinding.

Keesokan harinya mereka terbangun dan langsung mencuci muka lalu menggosok gigi dan turun ke bawah dengan muka bantal 

Lyana langsung bersandar ke tubuh Azka dan memejamkan matanya

"Raka rambut Lo lucu banget" lyana membenarkan rambut Raka yang seperti singa dengan muka bantal yang menurut mereka membuat kesan imut

"Kalian gada ngapa ngapain kan?" Ucap lyana sedikit pelan pada Alvin

"Gada ya tai, belum halal" lyana memutar bola matanya malas

"Alah, biasa juga di gas AE" Alvin menyengir lalu bersandar pada bahu Raka

"Mau kemana lagi?" Tanya qilla dan mereka mengangkat bahunya tidak tau

Mereka lalu mengambil roti dan teh lalu kembali duduk di pojok ruangan menyendiri, eh bukan sih, soalnya mereka rame juga, jadi mereka misah sama yang lain.

"Yang lain mana?" Tanya lyana bingung soalnya tidak banyak yang ia lihat

"Ada yang masih molor, nih di kolam" qilla menunjuk kolam renang dengan beberapa murid

"Mau mandi gak?" Tanya Fiona dan mereka menggeleng

"Dingin anjir" ucap lyana dan dianggukan oleh mereka

"Mandi kuy, kita keliling bentar" mereka mengangguk lalu memasuki kamar masing masing untuk segera mandi

"Buset qilla cakep amat pake gaun bunga bunga" goda lyana dan qilla hanya tersenyum malu

Nazka (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang