Sudah berapa lama ?
Aku tak mampu menghitung jejak jejak kesendirianku yang terlalu jauh.. dengan prinsip prinsip di hidupku, kepribadianku yg kaku, atau hidupku yg memang berjalan secara membosankan.. tak pernah ku izinkan sekalipun ada orang lain yg memasuki wilayah teritorialku. Tak satupun. Kalaupun seseorang datang ingin bertamu, tak pernah bisa sampai masuk kedalam. Hanya berdiri di luar gerbang seadanya, ber "say hello" kemudian pergi karna tak kuperbolehkan masuk kedalam.Aku memiliki ketakutan yang terlalu besar dan harga diri yang terlalu tinggi. Semua itu melarangku untuk mempersilahkan siapapun masuk ke wilayah ini. Wilayah yang semenjak kecil ku jaga rapi tertata tanpa kotoran tersisa.
Kamu tau, aku bermimpi. Bila suatu saat seseorang bisa masuk kesini, dia adalah orang yang datang untuk menetap denganku. berbagi kunci yang sama, menjaga dan membangun tempat ini bersama denganku selamanya. Bukan hanya dia singgah untuk melihat-lihat, mengotori lalu pergi begitu saja.
Namun ternyata aku terlalu percaya diri. Kamu yang entah datang darimana, tiba-tiba mendobrak pertahanan wilayahku. Memaksa masuk, dan berjanji untuk menetap denganku. Awalnya aku marah, kulakukan segala hal untuk mengusirmu dari sini. Namun tak pernah berhasil. Dengan segala pengorbanan yang kau lakukan, tindakanmu yg meyakinkan, atau dengan janjimu untuk menetap bersamaku, membangun tempat ini bersama-sama selamanya sesuai impianku. Bagaimana aku tetap menolakmu untuk tinggal disini?
Ini adalah mimpiku. Mimpi yang sudah lama ku nanti nanti datangnya.
Bagaimana aku bisa menolak?Aku akhirnya memberikanmu kunci tempat ini. Dengan perasaan bahagia, mempersilahkanmu untuk tinggal. Aku berusaha menyesuaikan cara hidupku agar bisa selaras denganmu. Mengubah beberapa hal kecil dan berharap kau tinggal dengan nyaman disini. Di luar aku berkoar koar bahwa tidak semua tempat disini yg bisa kau masuki, namun di belakangmu, diam diam ku biarkan kamu menjelajahi tempat ini tanpa batasan.
Hanya tertinggal 1 pintu ruang harta tersisa yang kubiarkan terkunci disana, karna bagaimanapun rasa takut dihatiku masih ada. mencegahku untuk tetap menguncinya. Tapi aku memang sudah berencana untuk memberikan kuncinya padamu. Tunggu waktunya tiba. Waktu saat kau juga memberikan kunci wilayahmu padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Untukku
RomanceCerita untuk diriku sendiri yg sedang berproses menjadi lebih pasrah menjadi dewasa