2

772 55 15
                                    

Malamnya sebelum mereka memulai acara Camping dan membuat api unggun . Para peserta Camping di minta untuk mencari kayu bakar , namun mereka hanya boleh mencari di sekitar pinggiran hutan saja dan tak boleh hingga masuk ke dalam hutan terlalu dalam , karena di takutkan jika ada hewan buas ataupun sesuatu yang berbahaya di dalam sana .

"Ayo pergi ! Siswa yang lainnya telah pergi untuk mencari kayu bakar ". Ajak pemuda bernama Riki itu pada ketiga temannya itu yang di angguki oleh yang lainnya .

"Ayo ". Junghwan dan ketiga temannya pun mulai mencari kayu bakar seperti yang lainnya  .

"Ingat pesan dari para guru dan panitia , bukan ? Kita hanya boleh mencari kayu bakar di sekitaran pinggir hutan saja ". Peringat dari pemuda bernama Jeongseob itu .

"Iya ! Kau tenang saja ". Sahut pemuda bernama Shota yang mewakili kedua temannya .

"Bagaimana jika kita berpencar saja selama mencari kayu bakar , agar lebih cepat dan setelah selesai kita berkumpul lagi di sini . Bagaimana ? ". Tanya Junghwan memberi saran yang sempat membuat ketiga temannya terlihat ragu , namun pada akhirnya ketiganya pun mengangguk setuju .

"Baiklah ! Ayo mulai mencari kayu bakarnya ". Ke empat mengangguk dan mulai berpencar untuk mencari kayu bakar.

.
.

Awalnya semua berjalan dengan lancar , hingga pada akhirnya sebuah masalah terjadi karena entah bagaimana Junghwan bisa tersesat dan melupakan arah di mana seharusnya ia berjalan untuk sampai , di mana titik kumpul yang telah ia janjikan dengan ketiga temannya itu .

Sedikit banyak , Junghwan merasa menyesal telah memberi saran untuk berpencar demi mencari kayu bakar , jika tau pada akhirnya dirinya yang tersesat sendirian di sana .

"Sial ! Bisa - bisanya aku tersesat di sini ! ". Umpat Junghwan kesal seraya terus berjalan tanpa arah yang benar sedari beberapa menit yang lalu , bahkan pemuda itu tak menyadari jika dirinya kini telah semakin masuk ke dalam hutan yang membuat dirinya semakin jauh dari arah yang sebenarnya , di mana kini ketiga temannya telah kembali berkumpul setelah mendapat banyak kayu bakar dan kini tengah menunggu dirinya kembali .

.
.

Jika di pikir - pikir sudah ada setengah jam Junghwan berjalan , namun pemuda itu belum juga menemukan jalan menuju titik kumpul di mana seharusnya ketiga temannya itu berada .

"Kenapa jalan yang tadi  belum muncul - muncul juga ? Apa jangan -jangan , aku telah salah jalan ". Gumam Junghwan pada dirinya sendiri yang sedikit banyak telah menimbulkan kepanikan pada dirinya .

"Bagaimana ini ? Aku harus kemana agar bisa kembali ke tempat di mana yang lainnya membangun tenda ". Junghwan semakin gelisah dan khawatir , karena ia belum juga menemukan jalan yang benar . Terlebih jalanan di hadapannya semakin gelap karena cahaya bulan di atas sana yang mulai tertutupi oleh lebatnya pepohonan di sekitarnya , hingga membuat Junghwan mau tak mau mengandalkan cahaya senter dari ponselnya .

"Di sini mulai dingin ". Gumam Junghwan seraya memeluk tubuhnya sendiri dengan sebelah tangan saat merasakan suhu di sekitarnya itu mendingin , sedangkan kayu bakar yang telah ia kumpulkan itu telah ia buang entah kemana saat menyadari jika dirinya telah tersesat di dalam hutan itu .

Junghwan terus melangkah hingga pemuda itu tak menyadari , jika dirinya telah melewati dua pohon kembar dan menembus sebuah lapisan dinding tipis transparan yang membuatnya memasuki dunia lain . Hingga pada akhirnya , Junghwan menyadari tidak ada lagi suara - suara dari hewan malam yang sempat berbunyi di sekitarnya itu . Di sini begitu sunyi , hingga ia bisa dengan jelas mendengar langkah kakinya sendiri yang membuat Junghwan merasakan perasaan takut yang mulai melingkupinya .

Immortal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang