Part.3

4 1 0
                                    

Dengan semangat empat lima, Aminda bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuknya dan juga Helena. Karena hari ini adalah hari yang paling di nanti Aminda, dan seluruh staf Star Magazine.

Bagaimana tidak, karena nona Tan memberikan liburan kepada seluruh pegawainya selama satu minggu.

"Len, kamu jadi ikut kan, nanti?" tanya Aminda, yang sibuk mengaduk nasi goreng spesial.

"Gak tau, aku malas." Jawab Helena.

"Ikutlah, kalo gak ada lo gak asik."

"Kan ada Alsaki," celetuk Helena terkekeh.

"Idih ... Najis amit-amit, ogah gue sama dia."

"Jangan gitu, cinta dan benci itu beda tipis gimana kalo lo. Nantinya jatuh cinta sama Alsaki," cetus Helena.

"No," pekik Aminda, Helena tertawa puas sekali. Tawa yang Aminda jarang lihat.

"Jika pun Alsaki adalah laki-laki satu-satunya, gue ogah nikah sama dia." Dengan tegas Aminda menolak Alsaki.

Helena mengedikan bahunya, dan menjawab ucapan sang sahabat. Nasi goreng spesial buatan Aminda sudah selesai.

"Humm ... Wanginya," ucap Helena.

"Mandi dulu? Apa makan dulu nih?" tanya Aminda.

"Makan dulu lah, lagian Alsaki bisa nunggu kita mandi." Sahut Helena, di jawab anggukan oleh Aminda.

Dua puluh menit kemudian, Aminda dan Helena sudah siap. Mereka sedang menunggu jemputan di lobby apartemen.

"Kemana tuh, Alsaki?" kesal Aminda.

"Mungkin macet," sahut Helena.

Membuat Aminda mencebik, tak lama. Mobil milik Alsaki pun sampai.

"Ayok masuk," ajak Alsaki.

"Huh ... Lama sekali, kamu pasti kesiangan kan?" tanya Aminda.

"Mana ada gue kesiangan, bisa di hajar sama nyokap." Kata Alsaki.

"Ayok jalan, nanti kita telat. Dimarahi nona Tan." Helena melerai perdebatan Alsaki dan Aminda.

Aminda hanya membawa satu koper kecil, juga tas punggung yang berisi keperluannya. Mereka akan berangkat sore, setelah menyelesaikan pekerjaan satu lagi.

***

Sementara itu, ditempat lain. Rakai sudah selesai melakukan pemotretan terakhir karena besok dia pun mendapatkan jatah libur. Selama satu minggu dan dia akan memanfaatkan itu untum berkencan dengan sang kekasih.

"Helena, tunggu aku." Ucapnya dalam hati.

"Ayo Kai, satu lagi."

"Oke, abis ini gue pulang." Jawab Rakai pada Brandon.

"Kita makan-makan dulu lah, Pak Erik ajak kita tuh." Ujar Brandon, Brandon adalah asisten pribadi Rakai. Juga yang selalu menyiapkan semua keperluan Rakai saat manggung atau pemotretan, sedangkan Erik adalah managernya Rakai.

Huh!

"Ya sudah, ayo. Tapi jangan lama-lama. Gue mau pulang, besok gue mau pergi liburan." Kata Rakai, dijawab anggukan oleh Brandon.

Tak terasa sore pun tiba, Helena menatap bus yang sudah pergi meninggalkan halaman kantor. Dia menghela nafas dengan pelan, karena akan sendiri di apartemen.

Saat akan menunggu taxi, mobil hitam berhenti di hadapannya. Kaca mobil terbuka, Helena tersenyum saat tahu siapa orang yang ada didalam mobil. Tanpa di minta, Helena langsung berlari ke pintu samping dan masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang