6

178 20 0
                                    


hai, apa kabar kalian? kangen cerita ini ga nihh? :b




happy reading


































"a-aku.. aku tidak sedang dekat dengan siapapun kak" ucap haechan berusaha tenang.

hendery tersenyum remeh, mungkin wajah polos itu dapat menipu semua orang termasuk daddy dan mae, tapi tidak untuknya.

"seo haechan, kau tau kan.. bangsa vampire dengan elf dari dulu sudah bermusuhan, dekat atau bahkan tinggal bersama dengan bangsa vampire sama saja membawa dirimu kedalam sangkar" ucap nya dengan tegas.

"tapi kak, mark tidak terlihat seperti bangsa vampire, dia terlihat seperti manusia biasa saja" singgah haechan.

hendery tertawa pelan, adiknya ini memang polos atau bodoh?

"lalu kau? kau terlihat polos seakan akan tidak tau dan tidak melakukan sesuatu, namun nyatanya? kau bahkan menggunakan tatapan itu agar mae dan daddy percaya kepadamu, namun sayang sekali adikku.. itu tidak berpengaruh kepadaku"

skakmat sudah, haechan memang pintar namun hendery lebih pintar.

"jadi? jujur lah seo haechan"

haechan menghela nafasnya berat.

"aku tau dia vampire.. tapi selama dia bersamaku dia bahkan tidak pernah menyentuhku kak, sebaliknya dia malah menjagaku dan sangat baik kepadaku, bisa saja.. dia vampire yang baik" ucapnya diakhiri dengan lirihan di akhir kalimat.

"jangan bodoh, jangan sampai kau menaruh perasaan kepada bangsa vampire seo haechan, ini bisa menjadi taktik mark untuk menghancurkan bangsa elf... kutegaskan sekali lagi, jangan menaruh perasaan kepada dia"

haechan terdiam, dia menyukai mark karena dia terlihat baik, meskipun begitu.. sebelum dia terlalu dalam menyukai mark, dia harus membuang perasaan yang bisa membawa petaka ini.

ya, dia harus.

.
.
.

sudah hampir pukul 1 malam tapi haechan belum pulang ke apart nya, mark sedikit khawatir, dia takut haechan terjadi sesuatu diperjalanan.

dia belum mempunyai nomor ponsel haechan, bodoh. harusnya dia minta agar lebih mudah.

"hahh, kenapa perasaanku tidak enak seperti ini" gumamnya sambil melihat kearah jendela kamar.

tringgg

"ck, ada apa lagi kali ini.. "

mark mengangkat panggilan telpon itu, dari ayahnya.

"iya yah aku tau"

..

"ck, tenang aja itu tidak akan terjadi!"

..

"terserah, aku mau tidur"

tuttt..

mark mematikan panggilan itu sepihak, rasanya ia ingin menyekik sesuatu agar emosinya terluapkan.

ayahnya itu.. sangat menjengkelkan.

.
.
.

pagi ini, haechan bangun 1 jam lebih awal dari biasanya. tidak tidak, bukan untuk berangkat kuliah namun ia berjalan kearah taman belakang rumah.

ia mengerang pelan merasa sebal karena jam tidurnya berkurang 1 jam, jika bukan perintah ayahnya, dia tidak akan kesini dengan wajah mengantuk.

srekkk!

"daddy! aku hampir terkena panah itu" ucap haechan sambil mengusap dadanya yang berdetak cepat.

"stfu, kemarilah seo haechan. " ucap daddy nya.

glupp..

haechan bersumpah, aura daddy nya saat ini sangat tajam. haechan fikir daddy nya itu sudah tau apa yang dia lakukan.

haechan berjalan mendekat dan berdiri disamping daddy nya, daddy nya meletakkan panahannya diatas kursi lalu beralih menatap sang anak.

"panah atau pedang?" tanya daddynya.

haechan terdiam, dia tau suatu saat akan disuruh memilih kedua benda itu, itu tradisi bangsa elf agar bisa melindungi diri.

namun, haechan tidak berfikir jika dia harus memegang diantara dua benda itu disaat dia masih ingin kuliah.

"seo haechan"

haechan menatap kearah wajah daddynya, dia mengambil nafas panjang dan kemudian menghembuskan nya kembali"

"aku.. aku akan memakai kedua nya"























to be continue

Unbelievable - Markhyuck [ Slow Up ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang