prolog📖

4 1 1
                                    

Lengkap belum tentu sempurna, kurang bukan berarti tak sempurna. Mulailah hari dengan lembaran baru.


📜📜📜

"Sayang, kalian jaga diri baik-baik ya, harus sayang satu sama lain ga boleh bertengkar! Jaga satu sama lain, mamah sayang banget sama kalian berdua dan..." Ucap seorang wanita memeluk kedua buah hatinya.

"Dan Papah kalian juga sayang banget sama kalian, mamah yakin itu." lanjutnya, menatap lamat-lamat kedua putrinya setelah melepas dekapannya.

"Mamah bohong" ucap salah satu anaknya.

"Kalo papah sayang kita, kenapa papah ga pernah ke rumah?" Tanya yang satunya lagi.

"Mamah ga bohong, Papah sayang kita, kamu berdua hanya perlu percaya itu ya, sayang!" jelas wanita tersebut lembut mencoba meyakinkan kedua putrinya.

"Udah yah kalian pulang!"

"Iya mah"

🥀

Sore hari yang cerah tak membuat gadis kecil ini tersenyum, cerahnya langit tak seperti matanya yang kini turun hujan, hatinya hancur.

Di hadapan gundukan tanah yang bertabur bunga indah tetapi sangat menyakitkan baginya, ia menangis tanpa suara, menangis seorang diri di bawah sinar senja. Tak tau apa yang harus dilakukannya selain menangis dan menggenggam erat tanah di depannya.

"Orang itu jahat, kalo aku besar nanti aku bakal balas perbuatannya" serunya lirih.

Setelah beberapa menit menangis gadis kecil itu memutuskan untuk pulang ke rumah karena hari mulai gelap.

"Aku pulang." ucapnya berpamitan.

Baru saja sampai rumah ia sudah di teror pertanyaan oleh sang mamah.

"Aduh, anak mamah ko baru pulang sayang? Terus ini seragam nya kenapa kotor?" Tanya sang Mamah.

"Maaf, heheh."

Mamahnya hanya geleng-geleng melihat kelakuan salah satu anak ajaibnya itu, "yaudah sana mandi" perintahnya yang dibalas anggukan.

"Ayay, kapten!" Serunya dengan tangan di samping pelipis membentuk hormat.

Setelahnya gadis kecil itu menaiki tangga menuju kamarnya, Namun di ujung tangga terakhir ia bertemu tatap dengan gadis lain seusianya yang tengah duduk di undakan tangga terakhir, Ia pun mempercepat langkah lalu menghampirinya.

"Udah dibilangin jangan duduk di tangga! Nanti kamu jatuh" peringatannya yang dibalas cengiran gadis itu.

"Kenapa baru pulang?" Tanya nya membuat gadis itu terdiam.

"Abis main, ayo masuk!" Jawabnya berbohong lalu mengandeng sang kembaran untuk masuk ke kamar mereka.

Malam telah tiba, membuat sang bulan dan bintang terlihat jelas dan indah, kini kedua bocah kembar itu duduk di balkon kamar menikmati sejuknya udara malam.

"Kamu tadi ke makam lagi?" Tanya si gadis yang tadi duduk di tangga dengan pandangan tak lepas menatap langit malam yang indah.

"Engga" jawab nya singkat tanpa menoleh.

"Kita harus ikhlas, kamu inget kan kata mamah? Apapun yang terjadi di dunia ini semuanya udah di atur sama Allah, jadi kita harus kuat!" Jelasnya ia menatap sang kembaran dengan senyum tulusnya.

Anak itu menoleh dan menatap sang kembaran yang kini juga menatap nya dengan senyum manisnya, ia pun ikut tersenyum kecil dan mengangguk.

"Iya, Aku kuat ko." Ucapnya ikut tersenyum.

Mereka kembali menatap langit bertabur bintang yang seolah memberi kebahagiaan untuk mereka.

"Masuk yuk! Dingin," ajak sang kembaran.

"Kamu duluan aja," sahutnya tersenyum kecil, sang kembaran hanya mengangguk dan berlalu masuk kedalam kamar mereka

"Mamah pernah bilang, kalo aku ga dapat apa yang aku mau itu artinya Tuhan punya rencana lain yang jauh lebih baik asal aku terus berdoa, apa Tuhan bakal mengganti semuanya dengan kebahagiaan?" Monolognya pada diri sendiri.

"Tuhan aku ga mau yang lain aku cuma mau bawa dia kembali kalaupun ga bisa kembali tolong jangan ganti dia dengan yang lain"

📜📜📜

Malam yang gelap dan dingin, ditambah derasnya hujan yang mengguyur kota tak mampu menghentikan laju motor seorang pria muda, badannya yang basah kuyup tak ia pedulikan, ia terus melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Entah bagaimana keadaan pria itu di balik helm yang menutupi seluruh wajahnya hingga ia tak menyadari ada seseorang yang hendak menyeberang jalan.

BRAKKKKK

Suara kencang itu datang dari motor pria tersebut yang menabrak seseorang.
Kencangnya laju motor hingga membuat korban terpental ke bahu jalan, darah segar langsung mengalir dari kepalanya yang terbentur trotoar.

"AAAAAAAAAAA, KAKAK!!" Teriak seseorang yang memanggil korban dengan sebutan kakak itu amat histeris.

Sama halnya dengan pria bermotor itu yang sangat terkejut, ia bingung harus bagaimana sekarang, sekujur tubuhnya gemetar karena dirinya juga terpental dari motor.

Akibat tabrakan yang sangat keras itu membuat posisi si pria dan sang korban berjarak cukup jauh. Beruntung nya pria itu masih menggunakan helm yang melindungi kepalanya tapi malangnya korban yang ia tabrak kondisinya sangat buruk.

"HEII, TOLONG TOLONG TOLONG!" Histeris sesorang berharap pria itu menolong mereka.

Hujan yang tak kunjung berhenti, jalan yang sepi dan hanya ada mereka yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Pria itu hanya diam, di dalam helmnya ia menatap kedua orang itu, ponselnya terus berdering di samping tubuhnya yang terduduk lemas dengan sisa tenaga ia mengambil hp tersebut dan melihat nama penelpon tak lama pesan masuk muncul di notif barnya karena dirinya tak kunjung menekan tombol hijau. Dengan perasaan bimbang dan bersalah dirinya bangun dari duduk dan mengangkat motornya yang terjatuh, ia kembali menaiki motor itu dan meninggalkan mereka yang membutuhkan pertolongan.

"HEI TOLONGG! JANGAN PERGI!" Orang itu terus berteriak namun sayang pelaku sudah menjauh, tangisnya yang sederas hujan menjelaskan betapa takut dirinya saat ini. Dengan tangan gemetar gadis itu mencari ponselnya ia hendak menelpon ambulans namun baru saja ia menemukan ponselnya ambulans dengan cepat datang ke tempat mereka.

Ada perasaan sedikit lega saat dirinya mendengar sirine ambulans yang mendekat entah siapa yang telah menelponnya lebih dulu yang pasti saat ini dirinya sangat bersyukur. Korban segera ditangani oleh tim medis dan orang itu terus merapalkan doa agar sang kakak bisa kuat.

Hari ini adalah hari yang tak akan pernah ia lupakan sampai kapanpun, ia janji harus menemukan pelaku yang menabrak saudaranya, ia tak akan memaafkan pelaku sebelum mendapat balasan yang setimpal.

📖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Closed StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang