Selamat membaca 💐
Selamat menyelami kisah Aksara, Sastra, dan masalalu nya?
1819Archive
Pagi-pagi sekali sastra sudah berkutat didapur, setelah memperhatikan resep dari YouTube lalu ia catat resep tersebut. Ia membuat kue ini dengan penuh keseriusan dan perasaan yang senang, juga dengan penuh effort tentunya ia rela bangun sepagi ini untuk membuat kue strawberry yang akan diberikan untuk aksara.
Gadis itu menenteng toples kecil berjalan di koridor perpustakaan
"Kak Aksa!"panggilnya, membuat lelaki itu berhenti dan membalikkan badan. Lalu sastra berlari kecil untuk menyamakan keberadaan Aksa.
"Iya kenapa?"
"Em- ini aku ada buat kue strawberry buat kakak"
Aksara terdiam. Entah apa pikiran lelaki itu setelah melihat kue strawberry yang disodorkan oleh sastra.
"Kak Aksa, kenapa diam?"
"Enggak apa-apa, cuma teringat sesuatu"
"Udah ada yang kasih kue strawberry kayak gini selain aku, ya?"
"Iya dulu, kalau sekarang kamu yang pertama kasih kue ini"
Pasalnya, dari beberapa perempuan yang mengangumi aksara, banyak tidak tau makanan favorit Aksa yang satu ini, kue strawberry. Mungkin ada yang tau mengenai itu, tapi belum ada yang memberikan kue tersebut selain sastra sekarang.
"Yah, tetap aja aku bukan yang pertama kasih ini"ucap sastra lesu.
"Pertama kok, dulu sama sekarang kan beda"
"Beda waktunya aja"
Aksara tersenyum tipis.
"Diterima ya kak"ucap sastra tersenyum.
"Makasih ya, udah repot-repot buat"
"Enggak repot kok, itu juga aku baru belajar. Jadi, maaf semisal nggak enak"
"Enak banget ini pasti, dari luarnya aja udah kelihatan"
"Emangnya kak Aksa cenayang?"
Aksa tertawa lalu berkata "Makasih banyak loh sas, tapi maaf nggak bisa makan sekarang. Aku lagi buru-buru mau rapat"
"Ohiya nggak apa-apa kak"
"Setelah rapat selesai aku pasti makan kok, duluan ya. Sekali lagi makasih"
"Sama-sama kak, semangat rapatnya"ucap sastra tersenyum. Aksara balas mengangguk dan tersenyum.
Setelah kepergian aksara, sastra dibuat merenung mendapati pengakuan bahwa aksara teringat oleh seseorang yang pernah memberi kue strawberry selain dirinya.
Bagi sastra, mau dulu atau sekarang yang pasti ada orang pertama yang memberi kue itu untuk Aksa dan itu bukan dirinya, terlebih saat Aksa terdiam ketika teringat orang tersebut.
Apa mungkin, aksara masih selalu teringat pada orang itu?
Kalau benar, sastra harus bersaing dengan masa lalunya juga?
Sepertinya masa lalu adalah hal yang sulit untuk bersaing dari pada perempuan lain yang suka terhadap lelaki itu.
Tapi, aksara bahkan tidak mengatakan secara spesifik siapa yang memberi kue tersebut, bisa jadi bukan bagian dari masa lalu?
"Kue dari siapa sa?"tanya Evan
Aksa belum menjawab, Naufal sudah menyeletuk lebih dulu "Dari adik kelas tuh"celetuk Naufal
KAMU SEDANG MEMBACA
1819Archive
Short StorySelamat membaca kisah penuh Harsa dan juga lara, apakah kita diizin kan semesta? _______________ Ini semua tentang nya, tentang aku yang mulai mengenalnya sebagai orang yang ramah, sederhana dan manusia yang pandai menghargai manusia. Mulai menaruh...