Suara burung berkicau di luar membuat bising keadaan tentram di kawasan itu. Matahari sudah tinggi. Dari sudut jalan, para pejalan kaki bermunculan untuk memulai aktivitas mereka. Di salah satu deretan rumah yang ada di kota itu, sebuah jendela terbuka dari sana. Sinar mentari merangsek masuk, mencelikkan mata seorang pemuda yang berbaring tidur di kasurnya. Matanya memicing silau. Ia sangat kelelahan. Tanpa sebab, tubuhnya tersentak bangun.
"Heh....heh....heh...."
Napas Bara tersenggal-senggal. Matanya melotot begitu rupa.
John keluar dari kepompong selimutnya. Ia sadar teman sekamarnya bernapas tidak normal.
"What happened?"
*"Apa yang terjadi?""Heh....heh...... I......I don't know...I think, I just had a very long dream."
*"Heh....heh....gua...gua gak tahu....gua pikir, gua barusan aja mimpiin mimpi yang sangat panjang.""Wakey-wakey! Today is a bright and wonderful day!"
*"Bangun-bangun! Hari ini adalah hari yang cerah dan indah!"Bara tidak menggubris perkataan John. Matanya bahkan masih terfokus ke depan, tidak mengindahkan keberadaan temannya yang melongokkan kepalanya dari bawah kasurnya itu.
"Hehh.....? By the way, John...."
*"Heh.....? Ngomong-ngomong, John....""Hmmmm?"
John balas berdehem."We went to Bali right?"
*"Kita berdua pergi ke Bali 'kan?""Yep."
*"Iya.""What were we doing back then?"
*"Apa yang kita lakukan waktu itu?""About that......? Hmmmmmm, we just ....hangout. Travel...."
*"Tentang hal itu......? Hmmmmmm, kita cuma nongkrong. Jalan-jalan...""Only both of us?"
*"Cuma kita berdua?""I think there are four of us. It was me, you, my future bride, and her little sister."
*"Gua rasa kita tuh berempat. Ada gua, lu, calon pengantin gua, dan adek ceweknya."Bara sontak menengok ke arah John dengan cepat. Kilat matanya berbeda. Ia teringat sesuatu. Sudah diujung lidah, namun tidak ada suara yang keluar dari sana.
"What...?"
*"Apa...?"Mulut Bara masih menganga.
"................. Nothing. Just ignore me. I think I just remember something really important. But, I forget."
*".................Gak papa. Jangan peduliin gua. Gua kayak ngerasa ingat sesuatu yang sangat penting. Tapi abis itu lupa.""Yeah....somehow I forget the whole trip there. But what I remember, it didn't end well. So, let's not go there again."
*"Iya.... gak ngerti kenapa, gua lupa seluruh perjalanan di sana. Tapi yang gua inget, kemarin itu gak berakhir baik. Jadi sebaiknya kita gak ke sana lagi.""...............I......agree...."
*".............Gua.......setuju...."
Tempo jawaban Bara lambat."We need to go to school now."
*"Kita harus ke sekolah sekarang."
John turun dari kasurnya, bergegas ke kamar mandi.Bara mengkerutkan kening.
"Right....."
*"Bener...."Pun mengatakan itu, badan Bara tidak beranjak.
"Ey, by the way, let's see the supermoon later. It's the day! They said, it's the most obvious Supermoon ever!"
*Ey, ngomong-ngomong, ayo kita lihat Supermoon nanti. Ini adalah harinya! Mereka bilang, ini adalah Supermoon paling jelas sepanjang sejarah!"Ia masih mengkerutkan kening, menjawab tanpa menoleh ke arah John.
"Yeah, sure..."
*"Iya, boleh..."
Bara sadar. Ada yang hilang. Ada kepingan yang hilang dari hidupnya. Sesuatu yang penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelombang°°
Teen FictionBara seorang highschool student di Inggris bisa mendengar suara seorang gadis dari dalam dirinya. Hal yang sama juga terjadi pada Runa, seorang gadis penari di Bali. Bedanya, suaranya adalah milik seorang laki-laki. Apa jadinya jika ada alasan dibal...