1. Ujian kenaikan kelas

8 1 0
                                    

Jangan menyimpan perasaan terhadap seseorang di detik detik kelulusan.

2019 kala itu.

Ujian kenaikan akan di laksanakan mulai hari senin. Pembagian ruangan akan dia acak dan setiap murid di dalam satu kelas akan di bagi menjadi dua kelas. Tempat duduk pun akan di acak berdampingan dengan kelas yang berbeda.

Seorang murid laki laki yang kini duduk di bangku smp kelas 9 lebih tepat nya ia berada di kelas 9b. Is menatap kesal karena ia duduk dengan adik kelas perempuan dari kelas 7e. Mengapa kesal? Ya, karena ia tidak mengharapkan duduk dengan seorang gadis apalagi itu adalah adik kelas nya. Ia pun sudah memiliki kekasih yang merupakan ketua osis kala itu.

"Azka, gitu banget muka nya?. Jangan lupa senyum di pagi hari ya," Ya, kini Azka sedang di lempari kata-kata yang mengejek oleh teman nya. Azka sudah tahu bahwa wajah nya akan sangat memperlihat kan bahwa dirinya kini sedang dalam mode kesal.

Azka menatap datar kursi kosong di sebelah nya karena pemilik kursi itu belum datang. Saat mood nya sedang tidak baik, kini pujaan hati nya datang ke dalam ruangan nya untuk memberikan semangat.

"Morning, semangat ya ujian nya." Ucap vanilla duduk di sebelah Azka. Azka melebarkan bibir nya dan tersenyum manis menatap kekasih nya ini yang sangat cantik.

"Awal nya semangat itu susah, tapi setelah kamu bilang itu, rasanya semangat itu jauh lebih mudah." Jawab Azka mengusap lembut kepala Vanilla.

"Yaudah, aku mau ke kelas dulu sambil mau baca baca materi. Supaya gak lupa, hehe." Ucap Vanilla beranjak dari kursi, namun azka terlebih dahulu menahan nya.

"Jam masuk masih lama Van," Cegah Azka.

"Tuh liat, yang punya kursi udah dateng, aku ke kelas dulu ya. Nanti istirahat kita ke kantin bareng." Putus Vanilla memberi senyuman ramah pada adik kelas yang akan duduk di sebelah Azka. Melihat itu tentu saja membuat adik kelas itu tersenyum sopan kepada Vanilla.

"Kak Vanilla kalo mau duduk di sini gak apa-apa ko, aku mau keluar ini." Jawab adik kelas itu yang terlihat kartu ujian bernama Andin. Andin tentu saja merasa segan dan mengenal Vanilla karena ia adalah anggota osis dan tentu saja mengenali ketua organisasi nya.

"Ya udah makasih ya Din, ini biasalah bayi besar mau belajar bareng katanya hehe." Ucap Canilla sedikit malu. Vanilla kembali duduk di sebelah Azka yang kini tersenyum manis kepadanya tanpa rasa bersalah. Mengapa harus salah? Karena yang benar hanyalah wanita.

"Kamu gak apa-apa kalo aku duduk sama dia, Van?" Tanya Azka.

"Loh? Emang nya aku harus kenapa napa? Lagian ini aturan sekolah. Aku sih biasa aja ya." Jawab Vanilla dengan sangat ringan.

"Iya deh iyaa."

_________

Ruangan 9a & 7d

Tiga orang gadis kelas tujuh kini sedang asyik mengobrol di depan ruangan ujian nya, mereka bukan nya menghafal melainkan berghibah. Sungguh menyenangkan. Di sekolah, mereka sudah terkenal dengan kebersamaan nya yang selalu beriringan bertiga kemana pun.

"Eh lo tau gak?" Tanya Ghea, si paling kompor diantara teman teman nya.

"Enggak tuh." Jawab Thalita, si paling polos dan lemot di antara semua nya. Terkadang berbicara dengan nya adalah cara untuk darah tinggi.

"Nyet, ketua osis kita tuh yaa cowo nya bucin banget tahu." Kompor Ghea memulai topik ghibah.

"Yaudah sih emang nya kenapa?" Balas Thalita dengan santai nya.

Nadi SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang