04. new student Los Angeles

6 1 0
                                    

pagi hari di SMA starligh school heboh karena kedatangan murid baru dari Los Angeles. Allesha berjalan di koridor menuju keruang kepala sekolah, karena ia tidak tau jadi ia bertanya kepada siswa yang kebetulan lewat di samping nya.

"em permisi, saya boleh bertanya? ruang kepala sekolah dimana ya?."

"iya kak, terus belok kiri ruang paling ujung."

"terimakasih."

Allesha tidak sengaja melihat inti Elzer yang kebetulan lewat, salah satu di antara mereka ada yang genit ke Allesha sudah di pastikan itu Mario, Daniel, Brian. Allesha melihat nya hanya terkekeh akan kekonyolan mereka.

Brian memulai genitnya, "hai cantik, sini ikut abang ke kantin yuk."

kini giliran Daniel yang genit "cantik, sama abang aja nanti abang traktirin."

Mario mengedipkan matanya genit, "mereka mah gak ada apa-apanya sini ikut abang, secara abang kan tamvan dari pada mereka."

"narsis lo cio, kurangin noh narsis lo, jijik gue liatnya," timpal Nathan.

Mario memutarkan bola matanya malas, "sirik aja lo nat."

"hai, siapa namanya?," Aditya menghampiri Allesha dengan rasa penasaran, mereka yang melihat nya cengo tidak pernah mereka melihat Aditya seperti ini.

"Allesha, kalau gitu saya permisi dulu," setelah menyebutkan namanya Allesha melenggang pergi menuju keruang kepala sekolah.

Mario bertepuk tangan dengan mata berbinar,"wah, dit lo bener-bener."

"tumben lo dit, kesambet apa,?" sungut Nathan.

"gak, gue penasaran aja sama nama tu murid baru, mukanya kek gak asing sama tadi pas gue nanya namanya juga gak asing."

Nathan berfikir ucapan Aditya ada benar nya juga, "lah iya ya dit, siapa ya?."

"udahlah daripada mikirin yang tidak penting mending kita ke kantin, perut gue udah keroncongan nih," timpal Daniel.

setelah itu mereka berjalan melewati koridor menuju kantin, ya seperti biasa ketika memasuki kantin siswa perempuan pada heboh, dengan ke narsisan nya Mario pun tebar pesona, cewek-cewek yang ada di sana bukan nya terpesona malah jijik melihat nya.

"DIH NARSIS TEROSSS, BUKAN NYA KITA TERPESONA MALAH JIJIK LIATNYA" teriak salah satu siswa perempuan

"mampos di roasting kan lo, udah deh tobat lo ci," Daniel tertawa keras mendengar kritikan dari para siswi.

***

Allesha telah tiba di ruangan kepsek dia segera masuk "permisi pak."

"ya, silahkan masuk."

"duduk dulu, kamu Allesha Laraya Harchie murid pindahan dari Los Angeles itu ya?."

"iya pak saya Allesha."

"kamu ada di kelas XII IPA², silahkan tanda tangan dulu" pak kepsek yang bernama Dion Jaswara itu menyerahkan kertas yang akan di tanda tangani Allesha.

"sudah pak"

"tunggu sebentar saya akan panggilkan OSIS untuk membawamu tour sekolah ini."

"untuk ketua osis 'Ha. Renal Samudra' segera keruangan kepala sekolah," ujar kepala sekolah dengan menggunakan Mic.

tok tok tok
ceklek

"permisi pak, ada apa memanggil saya?," tanya Renal.

pak kepsek menunjuk ke arah Allesha,"tolong kamu bawa dia tour sekolah ini."

Renal mengangguk mengiyakan, "ayo" ajak Renal, kemudian renal terlebih dahulu keluar dari ruangan kepsek.

Renal dan Allesha sedang berjalan dikoridor, Renal memberitahu ruangan ruangan yang ada di sekolah tersebut dari ruangan laboratorium, perpustakaan, ruang musik, ruang tari, rooftop, kelas, dan yang lain.
dipertengahan jalan Renal bertanya pada Allesha.

"lo kenapa pindah kesini?."

"papa gue ngurus cabang perusahaan disini," bohong Allesha, mendengar jawaban Allesha Renal hanya ber-oh ria.

"oke, jadi lo udah tau kan semua ruangan disini?."

"iya, thanks ya."

"you'r welcome."

***

inti Elzer tengah berbincang di kantin membahas hal yang tidak penting, apalagi Brian dan Mario semangat nya naik seratus delapan puluh derajat kalau sudah hal hal yang membuatnya tertarik. ditengah perbincangan Daniel bertanya kepada yang lain.

"woy, inpo markas bagaimana? gue beberapa hari ini jarang ke markas euy, sibuk," kata Daniel.

"markas baik baik saja akhir akhir ini," jawab Maverick.

"tumben lo sibuk kudanil, biasanya juga ke markas terus walaupun sibuk," ucap Brian.

"kali ini gue bener bener sibuk yan, bokap gue nyuruh gue bantuin dia ngurus perusahaan sementara, karena sekertaris nya pulang kampung katanya keluarga nya ada yang sakit, kata bokap gue itung itung belajar jadi penerus juga."

"aduh, Daniel bakal jadi ceo," timpal Aditya.

"sebenarnya gue gak mau jadi ceo, mau jadi Abdi Negara, cape gue harus nurut kemauan bokap, nyokap," lirih Daniel.

"sabar ya Niel, semua pasti ada jalan keluar kalau lo mau jadi TNI, gue doain semoga lo jadi Abdi Negara, semangat Calon TNI Daniel," ucap Nathan.

"woy Sean, lo daritadi diam bae, Napa lo? galau?," tanya Mario.

"gapapa."

"Sean Sean, gue suka bingung sama hidup lo tau gak, kasian gue sama lo, udah pacaran sama Windy terus beda agama lagi, huhh.... sampai kapan yan lo bertahan kita gak tega liat lo begini terus," ucap Aditya.

"bantuin gue ya buat mutusin Windy baik baik, gue takut dia sakit hati karena perkataan gue."

"kita disini pasti selalu bantu lo, lo jangan sungkan untuk minta pertolongan sama kita, kita disini sahabat bukan orang lain, mau se brengsek apapun kita, kita tetap sahabat jangan sampai ada perpecahan, kita bisa menyelesaikan masalah baik baik bukan dengan cara yang kasar," ucap Daniel .

"terimakasih semua, gue gak tau caranya balas Budi ke kalian yang selama ini udah baik banget sama gue, gue minta maaf banget udah nyusahin kalian," lirih Sean.

Davema memukul pelan pundak Sean, "se, apapun keputusan lo kita dukung, tapi lo juga harus mikirin hidup lo kedepannya jangan suka ambil keputusan tanpa memikirkan kedepannya bakal gimana," Sean mengangguki perkataan Davema, lalu ia memeluk Davema, inti Elzer yang melihat itu terharu dan mereka saling memeluk sebagai persahabatan yang sudah dijalani sejak kelas 1 smp.

bersambung

thanks for reading all ❤️
see u next part
love u guys

Davema (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang