Bab 2: Rasa Penasaran yang Menguak Misteri

828 19 0
                                    

Gara yang tak bisa menahan rasa penasarannya terhadap kemampuan Hengki dalam menciptakan mantra-mantra cinta, memutuskan untuk menggali lebih dalam. Dengan penuh semangat, dia mendekati Hengki, sambil melemparkan senyum manis ke arahnya.

"Hengki, aku sangat penasaran dengan kemampuanmu dalam menciptakan mantra cinta. Bagaimana rasanya memiliki kekuatan untuk membuat orang jatuh cinta padamu?" tanya Gara sambil memandang Hengki dengan mata berbinar.

Hengki tersenyum dan mengangkat alisnya dengan bangga. "Ah, Gara, kamu tidak akan pernah mengerti keajaiban yang terjadi ketika seseorang terpukau oleh mantra cinta. Aku bisa membuat hati mereka berdegup kencang, dan mereka tak bisa berhenti memikirkan diriku."

Gara memandang Hengki dengan penuh semangat. "Baiklah, tunjukkan padaku! Kita akan mencoba mantra cintamu pada beberapa pria di desa ini. Siapa tahu, kita bisa menemukan cinta sejati di antara mereka."

Keduanya pun mulai menjalankan rencana mereka dengan penuh semangat. Mereka mengumpulkan sejumlah pria dari desa dan menerapkan mantra cinta yang telah diciptakan oleh Hengki. Ketika salah satu pria mencoba mendekati Gara, Hengki melantunkan mantra dengan penuh keyakinan. Namun, apa yang terjadi kemudian benar-benar tak terduga.

"Pria itu melihatku seolah-olah aku adalah piring daging yang lezat! Aku bahkan tidak tahu apa yang harus kukatakan!" seru Gara sambil tertawa terbahak-bahak.

Hengki bergabung dalam tawa mereka. "Sepertinya mantra cinta itu terlalu kuat, membuatnya kehilangan kata-kata. Tapi tunggu, apa yang terjadi pada pria yang berdiri di sana?"

Mereka berdua melihat dengan terkejut saat seorang pria terpaku di tempatnya. Matanya membelalak dan bibirnya bergetar tanpa suara. Raut wajahnya menggambarkan kebingungan total.

Gara menyeka air mata tertawanya dan menghampiri pria itu. "Hei, apa yang terjadi padamu? Apakah kamu baik-baik saja?"

Pria itu mencoba mengucapkan sesuatu, tetapi hanya suara cempreng dan canggung yang keluar dari mulutnya. Hengki dan Gara saling pandang, lalu pecah menjadi tawa lagi.

"Sepertinya mantra cinta itu terlalu efektif!" kata Hengki di antara tawanya. "Tapi tenang saja, aku punya rencana untuk mengembalikan semuanya seperti semula."

Mereka pun berjanji untuk tidak menggunakannya lagi sebelum menemukan cara untuk mengurangi kekuatan mantra tersebut. Namun, mereka tidak bisa menahan tawa setiap kali melihat pria yang terkena mantra menjadi kikuk dan canggung.

Di sini, Hengki dan Gara saling melemparkan pandangan penuh gairah dan senyum yang tak bisa mereka tahan, karena kegembiraan dan kekonyolan yang terjadi akibat penggunaan mantra cinta yang berlebihan.

Sihir Cinta AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang