Setelah mencampur mantra-mantra cinta dengan mantra cinta palsu, Hengki dan Gara tidak menyadari konsekuensi tak terduga yang akan mereka hadapi. Desa tersebut segera dilanda kekacauan yang lucu dan kacau balau.
Pagi itu, Gara berjalan-jalan di sepanjang jalan desa dengan sekelompok pria yang terpesona olehnya. Setiap langkah yang diambilnya, mereka mengikutinya dengan tatapan penuh kekaguman. Hengki, yang melihat keadaan tersebut, tidak bisa menahan tawanya.
"Hahaha, Gara! Kau sekarang menjadi pusat perhatian seluruh pria di desa. Mereka tak bisa berhenti mengagumi kecantikanmu!" ejek Hengki sambil menahan tawa.
Gara menjawab sambil tertawa, "Aku tidak pernah mengira akan sebegitu besar efek mantra cinta palsu ini. Mungkin kita sedikit terlalu berlebihan."
Namun, situasi semakin memburuk saat pria-pria di desa mulai bersaing untuk mendapatkan perhatian Gara. Mereka memperlihatkan bakat-bakat konyol mereka untuk mencoba menarik perhatiannya. Salah seorang pria berusaha melakukan trik sulap yang akhirnya berakhir dengan celana dalamnya terbakar. Pria lainnya berusaha memamerkan kekuatan fisiknya, tetapi malah terperosok ke dalam kolam dan basah kuyup.
Hengki dan Gara berusaha mengendalikan situasi, tetapi semakin mereka berusaha, semakin bertambah kocak dan kacau. Di tengah kekacauan tersebut, mereka saling bertukar pandangan dan tertawa, menyadari ironi dari situasi yang mereka ciptakan.
Pada suatu hari, dalam sebuah upaya putus asa untuk mengurangi efek mantra cinta palsu, Hengki mencoba menciptakan mantra pembalik yang dapat mengembalikan cinta para pria kepada wanita yang mereka cintai sebenarnya. Dengan harapan bahwa ini akan mengembalikan semuanya seperti semula, Hengki dan Gara mengumpulkan seluruh pria yang terkena mantra.
Hengki dengan penuh keyakinan melantunkan mantra pembalik yang ia ciptakan, tetapi hasilnya malah semakin membingungkan. Pria-pria itu justru semakin tergila-gila pada diri Gara, tetapi kali ini dengan tindakan yang semakin aneh. Mereka menari-nari di sekitar Gara, menyanyikan lagu-lagu cinta, dan bahkan mengikat diri mereka sendiri dengan ikat kepala berwarna-warni yang bertuliskan nama Gara.
Hengki dan Gara saling memandang dengan kekaguman dan kebingungan. Mereka tahu bahwa mereka harus menemukan cara lain untuk mengatasi kekacauan ini. Sementara itu, desa semakin riuh dengan kekonyolan dan kebingungan yang terjadi.
Hal ini berakhir dengan Hengki dan Gara terduduk tertawa di tengah kekacauan tersebut. Mereka menyadari bahwa mereka telah menciptakan kekonyolan yang tak terduga, dan sekarang tugas mereka adalah menemukan cara untuk memperbaiki segala kekacauan yang mereka sebabkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sihir Cinta Abadi
काल्पनिकDalam desa terpencil, Hengki dan Gara, dua ahli sihir muda, menemukan kekuatan mantra-mantra cinta yang dapat membuat lelaki jatuh cinta pada mereka. Namun, kesalahan tak terduga mengubah segalanya saat mereka harus mengembalikan cinta yang terbalik...