PART 05 | Taktik sang penjebak

56 7 0
                                    

“Cinta, cinta-an, brengsek! Cinta tuh ada seiring nya waktu, masa baru kenal sebentar udah cinta. Waras bro?”

—HARDES PEPES TAHU—

***

Jerald segera mendudukkan Queenara di sofa. Membuat gadis itu bersandar dengan kepala mengadah ke atas, air mata nya sulit di tahan, anak panah itu bahkan masih menancap di bahu kanannya.

Ellzara di buat duduk membungkuk di sofa oleh Ardes, karna luka gadis itu di bahu belakangnya. Jika ia bersandar mungkin anak panah itu akan semakin dalam menusuk tubuhnya.

Bayangkan saja, ujung anak panah yang tajam dan runcing itu menusuk kulit mereka sekaligus, membuat darah tak henti menetes sejak tadi, bahkan darah mereka membasahi lantai saat di gendong.

Ardes membantu melepas jubah silver milik Ellzara, hingga menyisakan pakaian khas ksatria perempuan milik gadis itu. Ia menatap dalam luka Ellzara dengan amarah di pikirannya.

“HARDES!” panggil Jerald. Sejak tadi ia menggenggam tangan kanan Queenara memberinya ketenangan, Hardes pergi untuk membuat obat di dapur, tetapi ini sudah terlalu lama.

“SEBENTAR JER! DI KIRA GAMPANG?!” emosi Hardes. Ia menyahut dari dapur castil dengan lantang hingga bergema.

Reanna dan Mario masuk dengan posisi Mario yang menggendong nya di punggung. Lalu Charli, dan Jeozi mengekori Rizon yang sejak tadi diam tak mau bicara dengannya. Kedua remaja pria itu tertunduk lesu, bersiap menerima hukuman nanti.

“Turunin dulu baju kalian." titah Hardes. Ia datang membawa semangkuk obat ramuan yang ia ciptakan dengan sihir juga dan beberapa peralatan lainnya.

“Ah, sorry lancang. Tapi gimana coba?” tanya Hardes. Melihat Queenara dan Ellzara yang sepertinya bingung.

“Biar gua aja yang obatin mereka. Lu kasih tau caranya aja, Har.” ucap Reanna.

Mario langsung membantah. “Gak! Jari lu luka tadi, harusnya di obatin juga bukan ngobatin orang lain.”

“Tapi mereka temen gua! Masa Hardes yang harus ngobatin? Kasian.”

“Gua bilang gak, ya gak, Reanna.” tekan Mario.

“Gua aja.” ujar Jerald. “Lu lepasin dulu anak panahnya.” titahnya pada Hardes. Karena ia tak bisa gegabah  main cabut saja.

“Gua juga.” ucap Ardes tanpa menatap siapapun, ia hanya lurus ke depan. “Hm, maksudnya biar gua yang obatin cewe kodok ini.” ia menunjuk Ellzara dengan dagunya. Ia berdiri di belakang sofa sejak tadi.

“Tumbenan ngomong panjang.” gumam Charli yang sempat-sempatnya bingung.

“Yaudah.” Hardes mendekat ke Queenara terlebih dahulu, lalu berdiri di hadapannya.“Tahan ya, Queen.” bujuknya. Ia menurunkan pakaian Queen area bahunya, lalu membacakan mantra yang hanya ia ketahui, lalu perlahan anak panah itu lepas dan tubuh Queenara tanpa ia pegang. Ia lalu mengambil alat untuk membersihkan darahnya, luka gadis ini cukup dalam. Queenara menahan pekikan nya saat Hardes membersihkan lukanya.

“Sekarang lu olesin obat ini, pelan-pelan. Lukanya udah gua bersihin, darahnya juga ga keluar terus.” titah Hardes pada Jerald. Ia memberikan sebagian obat yang ia buat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidden facts | NCT dream x Itzy member Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang