Bab 38. Kembali lah...

32 2 0
                                    

" Di depan sana ada air terjun, ayo kita kesana" ujar Rebecca, saat ini kami sedang berbaris sambil melintas alam.

"Iyah, ayo kita kesana... Lalu kembali melintas alam lagi" sahut Alin dan di setujui oleh kami semua.

Aku menuntun teman-teman ku agar berjalan ke arah yang berbeda, dari arah markas papa ku, karena aku tidak ingin teman-teman ku selain Samuel mengetahui tentang markas itu, termasuk Rayhand dan Ivan sekali pun.

Setelah berjalan selama dua puluh menit, kami akhirnya pun tiba di sebuah sungai besar, yang mempunyai air terjun besar nan tinggi.

"Wah... Air nya jernih banget" takjub mereka, saat melihat air disana yang begitu jernih.

"Ini udah siang, bagaimana kalo kita makan siang disini aja?" Ujar Rayhand.

Kami pun segera mengeluarkan bekal yang kami bawa tadi dari ransel, dan mulai memakan makan siang kami disana.

'Vi... Seandainya kamu ada disini' lirihku dalam hati, sambil menyendok makanan dan memasukkan nya ke dalam mulut ku.

Hari-hari yang ku lalui terasa hambar tanpa dirinya, sudah lebih dari setahun aku tak melihatnya wajah indahnya itu.

Aku tertawa pada diriku sendiri, bagaimana seorang playboy seperti ku malah jatuh terlalu dalam di dalam cinta seorang Davina Chloe?

Seorang gadis sederhana yang selalu memberikanku cinta, dan rasa nyaman yang tak bisa aku dapatkan pada perempuan lain.

Walaupun dia sudah lama pergi, namun dia masih berada di dalam hati ku.

Aku berjanji pada diriku sendiri, suatu saat jika aku menemukan nya... Maka aku akan memeluknya dengan erat dan tak akan melepaskannya lagi.

"El... ELKANAH?!"

Aku terperanjat kaget, ketika Rayhand berteriak di depan kupingku.

"Apa?" Tanyaku dengan dingin.

"Lo kok dari tadi ngelamun? Habisin tuh makanan Lu" jawabnya

"Hmmm" jawabku, dengan dehaman lalu melanjutkan makan.

'Aku merindukan mu Vi... Kembali lah'

"Eh, kita foto bersama yuk! Sebagai kenang-kenangan" ujar Alin.

"Yuk El!" Ajak Ivan.

"Nggak! Kalian aja!" Balasku

Namun alih-alih mendengar ucapan ku, Samuel dan Rayhand malah menarikku untuk ikut berfoto bersama dan akhirnya aku pun pasrah dengan mereka.

(っ.❛ ᴗ ❛.)っ

Kami saat ini tengah mendaki gunung yang ada di tengah-tengah hutan, untuk menikmati sunset dari gunung itu hari ini.

"Indah banget" kagum teman-teman perempuan ku.

Kami berada disana, hingga waktu menunjukkan pukul 17:00 kemudian kami turun dari gunung agar bisa sampai di tenda dalam waktu yang tidak terlalu larut.

Kami tiba di tenda sekitar jam delapan malam dan langsung tertidur setelah makan malam dan membersihkan diri kami karena lelah berjalan melintasi alam seharian ini.

"El?"

"Hmm?"

Sahutku, ketika Rayhand memanggil ku. Saat ini kami berempat yang ada di dalam tenda tengah berbaring dan aku sedang memejamkan mataku.

"Maafkan aku jika aku menyinggung mu, tapi... Apakah kau benar-benar akan menikah dengan Hania?" Tanya Rayhand dengan nada pelan.

"Tentu saja... Tidak!" Jawabku, dengan mata yang masih terpejam.

ELKANAH NICHOLAS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang