Bab 9. Sedikit cemburu

45 2 0
                                    

Malam ini, sesuai janjiku pada teman-teman...
Kami party bareng, di bar yang bukan milik papa ku tentunya.

Aku meminta izin pada Papa dan Mama, dan aku juga masih kurang percaya jika mereka akan mengizinkan ku untuk pergi.

Dengan syarat yang papa beri, agar aku tidak terlalu mabuk, dan tidak berbuat kekacauan, atau berulah macam-macam.

Music DJ terdengar di seluruh tempat ini, para wanita-wanita malam sibuk mencari mangsa mereka.

Bagaimana aku tau?

Karena aku memang sering datang ke bar, dan menjumpai hal-hal yang seperti ini.

Aku saat ini, bersama dengan ke empat temanku, yakni Samuel, Rayhand, Ivan dan Kenan, yang juga ku ajak.

Aku dan Kenan tidak melakukan apa-apa selain meminum minuman kami, berbeda dengan Sam, Rayhan dan Ivan yang saat ini sedang asik berjoget dengan para j*l*Ng.

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku, saat melihat tingkah ketiga teman ku itu.

"Hey... Bisakah aku bergabung dengan kalian?"

Aku dan Kenan pun segera menatap orang yang datang menghampiri kami.

Dan ternyata, dia adalah teman sekelas ku Reno, dia datang bersama teman yang satunya lagi bernama Yuda.

Kami tidak terlalu akrab, bahkan hampir tidak saling bertegur sapa.

" Oh boleh kok! Silakan" ujarku dengan ramah, karena walaupun kita tidak terlalu dekat, namun kita kan berteman.

Kami berempat pun, kemudian minum bersama-sama... Aku tidak minum terlalu banyak, karena mengingat apa yang Papa katakan.

Yuda menyodorkan sebatang rokok ke arahku, namun ku tolak dengan baik "Maaf, aku tidak merokok" ujarku, dan di angguki oleh Yuda.

"Sorry, gue nggak tau"

Hari semakin larut, dan sudah ku lihat Rayhand dan Ivan sudah mabuk keras dan sekarang mereka berdua terus saja mengoceh tak jelas.

Tak lama kemudian, Samuel pun langsung ambruk di atas meja setelah menghabiskan segelas wine terakhir nya, yang entah sudah ke berapa.

Sedangkan Yuda dan Reno saat ini masih terus meminum minuman mereka.

Sementara itu, aku dan Kenan sudah berhenti minum sejak tadi, karena takut akan terlalu mabuk.

Aku merasa sedikit pusing pada kepalaku, "Gue pulang dulu yah, ini sudah jam 23:35 malam" ujarku pada teman-teman.

"Lah kok pulang sih?" Ujar Reno

"Terus mereka gimana?" Tanya Kenan, sambil menunjuk ke arah tiga temanku.

"Nggak apa-apa, nanti aku suruh bawahan Papa ku untuk mengurus mereka" balasku.

Kenan dan aku kemudian pulang, sementara Samuel, Rayhand dan juga Ivan kami berdua tinggal kan bersama Yuda dan Reno, sembari menunggu suruhanku mengantarkan mereka pulang.

"Kamu bisa nyetir sendiri kan?" Tanya Kenan, ketika kami sudah tiba di luar.

"Yah bisalah... Masa Iyah gue nggak bisa bawa mobil"

"Bukan itu, maksud ku... Kamu tidak terlalu mabuk kan? Aku hanya khawatir kau akan oleng di perjalanan nanti" balas Kenan.

"Makasih udah peduli, tapi gue nggak apa-apa kok..." Jawabku.

"Tapi beneran yah?"

"Iyah, nggak apa-apa kok" ujarku.

(っ˘з(˘⌣˘ )

ELKANAH NICHOLAS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang