CINLOK DI DEPAN TIANG BENDERA

1 0 0
                                    

Pagi ini adalah hari dimana murid SMA 3 Jogja bersekolah kembali setelah libur panjang, sudah lima minggu perbaikan sekolah karena kebakaran yang membuat semua murid harus diliburkan untuk sementara.

"Asta...!" panggil ibunya yang sudah berada dilantai bawah, sedang menyiapkan sarapan.

sosok yang dipanggilnya itu sedang menuruni anak tangga, dengan muka lesu dan murungnya ia meletakkan tas nya di sofa dan beranjak pergi mengambil sepatu di rak.

"Bu, aku makannya nanti siang aja."

"Lho? kenapa? tumben ga sarapan hari ini?"

"Ga laper."

"Gaada orang yang ga laper pas pagi, ibu tau kamu males makan aja karena dibawa lesu sama pikiran yang semalam."

Asta terdiam sejenak, tak sangka ibunya meremehkannya sepagi ini.
"Ngga bu, emang ga laper." ucapnya sembari duduk di teras rumah sambil membuka ikatan tali sepatu nya.

"Oh iya, tadi mamanya Elena nelfon ibu, mamanya nyuruh kamu jemput Elena ke rumah nya, mobil nya lagi rusak karna kecelakaan ayah nya kemarin."

"Lah, seenaknya aja mamanya nyuruh aku buat jemput dia."

"Lho, kan kamu satu sekolah sama Elena, kan biar sekalian, rumahnya juga ga terlalu jauh dari sini."

"Tapi kan aku ga kenal dia"

"Makanya, biar kenal" ucap ibunya sambil tersenyum remeh, ia tau anak nya terlalu brengsek untuk tidak kenal dengan gadis baru.

"Dia cantik lho.." sambung ibunya setelah tau tak ada respon dari lawan bicara.

"Aku ga lagi buka lowongan bu." ujarnya.

ibunya terkekeh sesaat
"Sok-sok an, jangan sampe perempuan yang kamu kenali ke ibu selanjutnya itu dia" ucapnya dan kembali terkekeh

perbincangan mereka terhenti dari situ, Asta terlihat lelah dengan remehan ibunya, Asta tak merespon, ia beranjak berdiri dari lantai teras rumah dan pergi ke garasi untuk mengambil vespa nya.

Sambil mendorong vespa nya iya melirik ibunya yang sudah berada di teras rumah sambil menatap hangat anak lelaki nya itu.

"Pulang sekolah langsung pulang ya nak, jangan kemana-mana."

"Siap bu, lagipula aku mau kemana? ga ada tujuan selain rumah."

"Ibu tau kamu sering ke Basecamp pas pulang sekolah, akhir-akhir ini aja kamu ga pernah lagi ke Basecamp karna gaada Senja-"

"Ibu sok tau, bulan kemarin aku ke Basecamp karena ada tugas sekolah yang perlu di selesain disana" ia langsung memotong pembicaraan ibunya, sangat tak ingin nama kekasih masalalunya itu terucap dari mulut sang ibu.

"Iya, tapi sekalian makan bareng kan?"

Asta hanya diam sambil menghidupkan mesin vespa nya. Kasihan, setiap pagi harus dibuat mengingat kenangan masa lalu oleh ibunya sendiri, akhir-akhir ini memang ibunya sering membuka lowongan curhat dan selalu menerbitkan beberapa Quotes galau, bermaksud menyindir anak laki-laki nya itu.

"Aku pamit ya bu"

"Kirim salam untuk Elena ya"

"Ibu kirim aja sendiri lewat kantor pos"

ibunya hanya tersenyum, tau anak nya sudah lelah dengan semua omong kosong darinya.

-

Langit sudah cerah, namun masih ada bulan, sepagi ini Asta sudah berada di depan gerbang rumah Elena. tak memencet bel, mengapa? karna ia tau seseorang yang menyuruh ia menunggu tidak perlu di tunggu, ia pasti akan datang dengan sendirinya karena ia sudah berjanji akan hal itu.

BERTAMUWhere stories live. Discover now