~ Arka & Fara ~

3.6K 147 23
                                    


"Mama sama papa sudah membuat keputusan. Kamu akan menikah dengan Fara."

"Gak ma. Aku gak mau. Aku hanya akan menikah dengan Bianca. Lagipula Fara sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Mana mungkin aku menikahinya."

"Kalau kamu gak mau, maka kamu akan kehilangan hak waris. Dan mama papa akan menunjuk Fara untuk menggantikan kamu. Lagipula kamu sama Fara tidak ada hubungan darah. Mama lebih setuju kamu menikahi Fara daripada Janda."

Fara tersentak mendengar pembicaaraan keluarga angkatnya. Namun kini ia hanya terdiam. Ia memang yatim piatu karena orang tua kandungnya telah meninggal. Beruntungnya sahabat dekat orang tuanya mau mengangkatnya menjadi anak angkat mereka. Fara merasa berhutang budi pada keluarga angkatnya ini.

Arka menoleh ke arah Fara, memandang sejenak wanita muda yang selama ini tinggal di rumahnya.

"Ra. Kamu kenapa diam saja? Bantah dong." Ucap Arka dengan ketus.

Fara melipat bibirnya ke dalam dan mulai mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk.

"Maaf kalau saya ikut berbicara. Apakah tidak ada solusi lainnya pak bu? Mas Arka juga sudah dewasa dan juga anak bapak ibu satu satunya. Apa Bapak Ibu tega dengan mas Arka." Ucap Fara dengan sungkan.

"Ra. Kamu kan yang paling tahu segala usaha ibu. Aku sudah minta dia untuk mencari wanita lain yang bukan janda. Lalu aku juga meminta Arka untuk datang ke perjodohan. Tetapi nyatanya apa? Dia tetap memilih janda itu. Aku sangat tidak setuju."

"Arka. Lebih baik kamu terima saja keputusan papa dan mama. Papa sudah sependapat sama mama."

"Papa mama apakah sudah tanya pendapat Fara?"

Fara kembali menunduk saat mendapat tatapan dari tiga orang tersebut.

"Fara sudah sanggup." Ucap mama.

"Aku mau bicara sama Fara. Sini ikut aku." Ucap Arka sambil menarik tangan Fara.

"Iya mas." Fara berjalan cepat mengikuti langkah lebar Arka.

Arka menarik Fara ke dalam kamarnya kemudian Arka menutup pintu.

"Duduk Ra."

Fara duduk di beanbag yang terletak di depan rak buku, di sudut kamar Arka. Sedangkan Arka duduk dikarpet dan bersandar pada rak buku.

"Mas Arka. Aku minta maaf. Aku gak punya keberanian untuk menolak ibu dan bapak." Ucap Fara kemudian mengalihkan pandangannya ke bawah. Tidak berani menatap Arka.

Arka memandang langit langit kamarnya sambil menghela napas.

"Ra. Aku tau kamu akan menyetujui semua keputusan papa mamaku. Aku tau kamu mau balas budi karena sudah dibesarkan oleh mereka. Tetapi kamu kan bisa memilih kebahagiaanmu sendiri Ra. Bukan rancangan mereka tapi rencanamu sendiri."

"Mas Arka. Kebahagiaan seperti apalagi yang harus aku temukan, jika aku bisa merasakan kebahagiaan disini, di rumah ini bersama bapak ibu dan mas Arka."

Arka mengusap wajahnya kemudian memalingkan wajahnya menatap keluar jendela kamar. Pikirannya pun menerawang jauh.

.....

Seberapa kuatnya Arka untuk menentang, pada akhirnya ia pun tetap memilih untuk menyetujui keputusan orang tuanya.

Pernikahan antara Arka dan Fara tetap berjalan sesuai rencana. Orang tua Arka merasa lega karena melihat anaknya patuh pada keputusan mereka. Namun Fara menyadari perubahan sikap Arka mulai cuek sejak malam pertama mereka sebagai suami istri. Arka memilih untuk membiarkan Fara sendirian di rumah baru mereka yang diberikan oleh orang tua Arka. Malam itu Fara tidak tahu Arka pergi kemana. Fara menunggu Arka di ruang tv sampai ketiduran.

The Ladies First [21+] (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang