O2

241 34 0
                                    


Senyum Todoroki luntur seketika saat melihat toko roti milik (Name) tutup padahal kemarin masih buka, apa jangan-jangan toko ini tutup karena ia menyuruh (Name) memanggilnya dengan nama Shoto. Sekarang apa yang harus ia lakukan? bahkan alamat rumah (Name) saja ia tidak tau.

"Permisi nak, apa yang kamu lakukan disini?" Tanya seorang laki-laki paruh baya sambil memegang sebuah sapu ditangannya.

"Ano pak, aku ingin tanya kenapa toko roti ini tutup?"

"(Name) penjaga toko ini sakit jadi ia harus tutup sementara, anda teman nak (Name) ya? kalo ingin kerumahnya tinggal lurus lalu belok kiri saja, rumahnya bewarna coklat,"

"Arigatōgozaimasu,"

Tanpa basa-basi Todoroki pun berjalan ke rumah (Name), entah kenapa ia merasa khawatir dengan gadis itu padahal baru saja kemarin mereka pergi jalan-jalan.

Rumah berwarna coklat Todoroki langsung menyadari itu, ia sudah melihat rumah itu hanya saja ia tidak berani menekan bell rumah tersebut.

Ting tong

Tidak ada jawaban dari sang pemilik rumah, menunggu beberapa menit lagi dan pagar rumah itu terbuka menampilkan seorang (Name).

"Loh Shoto?"

Sang gadis Napak pucat dibanding sebelumnya, bahkan matanya terlihat kecapekan.

"Hai (Name),"

Todoroki tercengang saat masuk kedalam rumah (Name), semua tertata sangat tapi bahkan di sesuaikan dengan warnanya. Ada salah satu yang membuat ia terdiam sejenak, foto keluarga (Name) yang terpajang jelas diatas sana.

"Itu foto keluargaku dan adikku," Todoroki yang menyadari itupun mengerutkan keningnya.

"Kau ternyata punya adik ya (Name), sekarang dia ada dimana?" Tanya Todoroki.

"Adikku ikut dengan orang tuaku di Indonesia, aku hidup disini sendiri dari jaman SMP sampai sekarang, tenang aja masih ada bibiku disini hanya saja beda rumah."

Todoroki terdiam sejenak, seorang (Name) tinggal sendiri tanpa seorang orang tua berani sekali dia. Todoroki tak henti untuk tersenyum.

"Kau pemberani sekali, lalu sekarang kau sudah minum obat?" (Name) menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak suka obat,"

"Minum obat, nanti pasti sembuh kasian obat yang diatas meja belum kau minum,"

(Name) menutup mulutnya ia kira Todoroki tidak menyadari obat yang terletak diatas meja itu, tadi pagi bibinya memberi sarapan dan obat itu tapi belum ia minum sama sekali.

"Di minum Tanaka (Name)"

Brrr menakutkan.

Gadis itu memegang sebuah gelas dan obat, ia menatap Todoroki tak yakin. "Minum,"

"Iya ini aku minum," (Name) memasukkan obat kedalam mulutnya lalu ia minum air putih itu, rasanya sekarang ia ingin muntah.

"Minum air putih yang banyak pasti rasanya akan hilang (Name)," ucap Todoroki, ia pun menuruti ucapan Todoroki.

"Pahit sekali shoto!" Teriak (Name).

"Hahahaha namanya saja obat,"

Seorang Todoroki Shoto tertawa untuk pertama kalinya depan seorang gadis yang baru saja ia kenal beberapa bulan lalu, itu membuat (Name) tak berhenti untuk terkekeh kecil.

"Cepat sembuh (Name) agar aku bisa ke toko roti ku dan melihatmu setiap hari,"

➖➖➖

"Sampai bertemu lagi Shoto, terimakasih sudah menjengukku," kata (Name) kepada Todoroki yang ingin pulang, laki-laki itu mengalungkan jempolnya dan pergi meninggalkan rumah (Name).

Andai saja kau tau (Name), aku sebenarnya tidak ingin meninggalkanmu sendirian, aku ingin selalu berada disamping mu. Batin Todoroki Shoto.

➖➖➖

Todoroki baru menyadari ia sampai asrama sudah malam, selama itukah ia berada dirumah (Name)? Saat melewati sofa di ruang tengah, tiba-tiba saja kirishima dan Bokugou menghalangi jalannya.

"Oi sialan! Kau mempunyai kekasih ya!" Teriak Bokugou.

"Ini alasanmu keluar asrama setiap hari karena ingin menemui kekasih kesayanganmu Todoroki? Lucu sekali aku juga pingin!"

Bugh!

Bokugou memukul kepala kirishima dengan keras, "SIALAN KAU JANGAN IKUT-IKUT!"

"Aku tidak memiliki kekasih, dia hanya temanku saja," jawab Todoroki membuat kirishima terkejut.

"Hati-hati loh Todoroki, nanti temanmu itu bisa direbut orang,"

Todoroki terdiam sejenak sebelum ia melangkah pergi meninggalkan dua orang itu, disisi lain Bokugou hendak mengejar Todoroki namun ditahan oleh Kirishima.

"Sudahlah Bokugou jangan marah-marah, nanti yang lain terbangun,"

"Ugh sialan!"

➖➖➖



"Bahkan aku saja tidak berani mengucapkan aku menyukai mu (Name),"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahkan aku saja tidak berani mengucapkan aku menyukai mu (Name),"

Fearless : Todoroki shoto[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang