BAB 15 ( FAMILY )

47 6 0
                                    

" Bersenang-senanglah dengannya hingga kau tau bahwa cintaku jauh lebih tulus untukmu. "

* Dava *

" Zeeva! "

Karina dan Dara berlari kearah Zeeva yang baru saja datang memasuki kelas. Zeeva tampak kebingungan melihat kedua sahabatnya ini terlihat kewalahan.

" Kenapa? "
" Gue denger lo diusir dari kosan. Kenapa enggak bilang,sih? " Oceh Dara.
" Iya, kami ,kan bisa bantu. Lo ini aneh banget. "

Zeeva tertawa kecil untuk merespon ocehan mereka dan menyentuh tangan Dara yang menggenggam lengannya. Padahal Zeeva lupa menghubungi mereka tetapi sekarang mereka sudah tau kalau Zeeva diusir?

" Dari mana kalian tau gue diusir? "
" Kemarin gue sama Dara pergi ke rumah lo buat makan ayam bareng. Eh, pemilik kosan lo bilang kalau dia udah usir lo. " Karina melipat kedua tangannya.
" Tega banget. Lo bilang Nyonya Elis baik? Baik dari mananya? Mulutnya judes banget kayak gitu masih mau lo baikin. "

Zeeva merasa malu dihadapan teman-temannya yang mengetahui jika dirinya diusir dari kosan gara-gara menunggak pembayaran selama dua bulan. Dia merasa seperti menjadi gadis yang menyedihkan.

" Jangan khawatir lagi. Sekarang gue udah ada tempat tinggal. Tunggu dulu, "

Zeeva mengambil sebuah kertas yang ada di tangan Karina lalu membacanya dengan saksama.

" Ini apa? "
" Itu suara pemberi tahuan wisuda buat mahasiswa sama mahasiswi akhir. Kira-kira satu minggu minggu lagi. " Karina tiba-tiba merasa sangat senang.

' Wisuda,ya? Gue gak nyangka kalau kak Dava bakal tamat secepat ini. Kira-kira ngapain,ya? Kalo gue ke gedung kampusnya buat ngintip boleh kali,ya? '

Zeeva meletakkan barang-barangnya keatas meja lalu pergi begitu saja ke gedung kampusnya Dava. Dia tidak sendiri, melainkan ditemani oleh Karina dan Dara yang begitu penasaran kenapa Zeeva akhir-akhir ini terobsesi sekali dengan Dava.

Dari kejauhan, Zeeva melihat sosok Dava sedang berjalan bersama Hariz sambil tertawa dan bercanda bersama. Ketika Zeeva ingin semakin mendekati tempat Dava berada, tiba-tiba Arka muncul di hadapannya membuat Zeeva kehilangan jejak Dava. ' Yah, udah pergi '.

" Kak Arka! " Kaget Karina dan Dara.
" Mau kemana? " Senyum Arka yang penuh pesona.
" I-itu, " Dara terbata-bata karena ketampanan Arka. " Zeeva mau ngikutin kak Da, "
" Jalan-jalan!! " Sambung Karina.

Gadis bocor. Hampir saja Dara menghancurkan perasaan Arka dengan nyatakan bahwa Zeeva ingin melihat Dava. Ya, dari sorot matanya saja Karina sudah tau kalau Arka menyukai Zeeva.

" Lepasin! " Oceh Dara karena wajahnya ditutupi oleh telapak tangan Karina. " Bau sambal tangan lo. "
" Jadi mau jalan-jalan kemana? " Arka menarikkan sebelah alisnya.
" Cuma keliling doang. K-kalau gitu Zeeva duluan. "

Ketika Zeeva hendak pergi, Arka menahan tangannya membuat Zeeva tidak bisa langsung pergi. Karina dan Dara saling bertukar pandang.

" Hari ini jadwal lo ke dokter. Dokter pasti ada nyuruh lo buat check out,kan? "
" Iya. Kakak tau dari mana? "
" Hahh, gue udah terdaftar sebagai wali lo di rumah sakit. Jadi gue tau kapan lo ada jadwal buat ke rumah sakit. Kita pergi sama-sama. Sekalian makan siang, gimana? Mau? "

Dara menutup mulutnya karena kaget. Berbeda dengan Karina yang hanya fokus pada pembicaraan mereka berdua.

" Oke. Pulang kampus Zeeva mau siap-siap dulu di rumah. Zeeva bakal tunggu kakak di halte bus ( blablabla ). "
" Yaudah. "

Secret 8,3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang