" Bersenang-senanglah dengannya hingga kau tau bahwa cintaku jauh lebih tulus untukmu. "
* Dava *
" Zeeva! "
Karina dan Dara berlari kearah Zeeva yang baru saja datang memasuki kelas. Zeeva tampak kebingungan melihat kedua sahabatnya ini terlihat kewalahan.
" Kenapa? "
" Gue denger lo diusir dari kosan. Kenapa enggak bilang,sih? " Oceh Dara.
" Iya, kami ,kan bisa bantu. Lo ini aneh banget. "Zeeva tertawa kecil untuk merespon ocehan mereka dan menyentuh tangan Dara yang menggenggam lengannya. Padahal Zeeva lupa menghubungi mereka tetapi sekarang mereka sudah tau kalau Zeeva diusir?
" Dari mana kalian tau gue diusir? "
" Kemarin gue sama Dara pergi ke rumah lo buat makan ayam bareng. Eh, pemilik kosan lo bilang kalau dia udah usir lo. " Karina melipat kedua tangannya.
" Tega banget. Lo bilang Nyonya Elis baik? Baik dari mananya? Mulutnya judes banget kayak gitu masih mau lo baikin. "Zeeva merasa malu dihadapan teman-temannya yang mengetahui jika dirinya diusir dari kosan gara-gara menunggak pembayaran selama dua bulan. Dia merasa seperti menjadi gadis yang menyedihkan.
" Jangan khawatir lagi. Sekarang gue udah ada tempat tinggal. Tunggu dulu, "
Zeeva mengambil sebuah kertas yang ada di tangan Karina lalu membacanya dengan saksama.
" Ini apa? "
" Itu suara pemberi tahuan wisuda buat mahasiswa sama mahasiswi akhir. Kira-kira satu minggu minggu lagi. " Karina tiba-tiba merasa sangat senang.' Wisuda,ya? Gue gak nyangka kalau kak Dava bakal tamat secepat ini. Kira-kira ngapain,ya? Kalo gue ke gedung kampusnya buat ngintip boleh kali,ya? '
Zeeva meletakkan barang-barangnya keatas meja lalu pergi begitu saja ke gedung kampusnya Dava. Dia tidak sendiri, melainkan ditemani oleh Karina dan Dara yang begitu penasaran kenapa Zeeva akhir-akhir ini terobsesi sekali dengan Dava.
Dari kejauhan, Zeeva melihat sosok Dava sedang berjalan bersama Hariz sambil tertawa dan bercanda bersama. Ketika Zeeva ingin semakin mendekati tempat Dava berada, tiba-tiba Arka muncul di hadapannya membuat Zeeva kehilangan jejak Dava. ' Yah, udah pergi '.
" Kak Arka! " Kaget Karina dan Dara.
" Mau kemana? " Senyum Arka yang penuh pesona.
" I-itu, " Dara terbata-bata karena ketampanan Arka. " Zeeva mau ngikutin kak Da, "
" Jalan-jalan!! " Sambung Karina.Gadis bocor. Hampir saja Dara menghancurkan perasaan Arka dengan nyatakan bahwa Zeeva ingin melihat Dava. Ya, dari sorot matanya saja Karina sudah tau kalau Arka menyukai Zeeva.
" Lepasin! " Oceh Dara karena wajahnya ditutupi oleh telapak tangan Karina. " Bau sambal tangan lo. "
" Jadi mau jalan-jalan kemana? " Arka menarikkan sebelah alisnya.
" Cuma keliling doang. K-kalau gitu Zeeva duluan. "Ketika Zeeva hendak pergi, Arka menahan tangannya membuat Zeeva tidak bisa langsung pergi. Karina dan Dara saling bertukar pandang.
" Hari ini jadwal lo ke dokter. Dokter pasti ada nyuruh lo buat check out,kan? "
" Iya. Kakak tau dari mana? "
" Hahh, gue udah terdaftar sebagai wali lo di rumah sakit. Jadi gue tau kapan lo ada jadwal buat ke rumah sakit. Kita pergi sama-sama. Sekalian makan siang, gimana? Mau? "Dara menutup mulutnya karena kaget. Berbeda dengan Karina yang hanya fokus pada pembicaraan mereka berdua.
" Oke. Pulang kampus Zeeva mau siap-siap dulu di rumah. Zeeva bakal tunggu kakak di halte bus ( blablabla ). "
" Yaudah. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 8,3
Romance{ Follow penulis dulu sebelum membaca } " Kalau seandainya Zeeva jatuh cinta sama kakak, apa yang bakal kakak lakuin? " " Anak kecil nggak usah mikirin percintaan. Kalau emang lo cinta sekalipun, gue memang harus bilang satu hal sama lo. Lo ditolak...