how Ice said?

581 74 3
                                    

"Gitu-gitu kak Hali punya suara yang bagus tauuu, gue suka sama nyanyiannya" Ice merebahkan tubuhnya diatas sofa sambil mencari kenyamanan dari empuknya sofa tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gitu-gitu kak Hali punya suara yang bagus tauuu, gue suka sama nyanyiannya" Ice merebahkan tubuhnya diatas sofa sambil mencari kenyamanan dari empuknya sofa tersebut. "Sayang banget kak Hali ngga pinter ngehibur orang, suara sebagus itu juga ngga ngebantu sama sekali. Tapi gapapa, dia udah berusaha sebaik mungkin buat nenangin gue waktu gue mimpi buruk"

"Kak hali tuh pernah.... "

Kita kembali ke masa dimana bulan bersinar dengan terang-terangnya. Menemani malam yang sunyi, dan semua manusia tertidur pulas di kasur masing-masing. Termasuk dengan pemuda yang identik dengan iris biru aquamarime. Ice bergelung dengan nyaman di dalam selimut nya.

Sementara di lain pihak, pemuda ber netra ruby  itu sedang merasakan kering di tenggorokan setelah selesai berkutat dengan tugas dari dosennya. Entahlah, Halilintar merasa jika tugas nya ini kok makin kurang ajar. Makin banyak dan makin membludak. Membuat pikirannya cepat terkuras dan pusing. Karena ia kekurangan cairan dalam tubuh. Sedari tadi tenggorokan nya minta di siram dengan air.

Dengan langkah malas, Halilintar berjalan dengan gontai ke arah dapur untuk mengambil segelas air dan meminum nya di tempat. Setelah selesai dengan urusan dahaganya, Halilintar kembali ke dalam kamar hanya untuk menemukan sosok pemuda yang kini duduk diatas kasurnya dengan memeluk sebuah boneka paus raksasa. Raut wajah yang terlihat tegang dengan bahu yang bergetar membuat Halilintar memandangnya dengan heran, lalu menghela nafas seolah paham. "Mimpi buruk lagi Ice?"

Pemuda dengan iris aquamarime itu mengangguk, sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya untuk menumpang di kamar saudara yang lain hanya untuk menemani nya tidur saat Ice mengalami mimpi buruk. Semua anggota keluarga juga sudah paham dengan kebiasaan yang dimiliki oleh saudara pecandu tidur nya itu. Dan karena kamar saudara yang lain tengah terkunci, Ice hanya bisa memasuki ruang pribadi milik sang sulung yang terlihat sedikit terbuka.

"Gue mau numpang di kamar lo sebentar kak," Ice berucap dengan melas, ia masih berada dalam ambang sadar dan tidak sadar karena perasaan kantuk yang kembali menyerang. Halilintar hanya mengangguk untuk menanggapi dan membiarkan Ice menguasai semua ruang kosong yang ada di kasur miliknya. Bagaimana bisa orang ini memiliki kantuk yang cepat padahal beberapa menit yang lalu Halilintar bisa melihat dengan jelas wajah panik yang Ice sungging kan tadi?

Halilintar meng-gedikkan bahu, tidak ingin memikirkan terlalu lama dan memutuskan untuk melanjutkan tugas yang sempat tertunda, Halilintar berjalan ke arah meja belajar, tidak menghiraukan bahwa ia sekarang tidak sendirian di dalam ruang pribadi nya.

Sudah 2 jam Halilintar mengerjakan tugas. "Ibu....." Lirihan pelan yang diucapkan Ice dalam tidurnya sontak membuat Halilintar menghentikan apa yang sedang ia kerjakan. Menoleh kearah kasur, ia bisa melihat bahwa Ice bergerak dengan gelisah didalam tidurnya. Bahkan sesekali Ice terisak dengan pelan. "Ibuu.... "

Punggung Halilintar yang selama ini ia paksakan untuk tetap tegap seketika langsung merosot. Mendengar keluhan Ice yang sedari tadi merapalkan nama sang ibu selayaknya doa dalam sujud. Pemuda itu pasti sedang memiliki rasa rindu kepada sosok penting yang sudah berpulang sebulan yang lalu. Ice dan Thorn adalah anak yang paling dekat dengan ibu dibandingkan dengan dirinya. Jelas, kabar kematian dari sang ibu akan telak menyerang psikis serta perasaan milik sang adik. Halilintar saja ingat betul ketika mereka berdua menolak semua makanan untuk masuk kedalam perut selama 3 hari setelah prosesi pemakaman. Membuat Gempa langsung memarahi nya dan memaksa mereka untuk makan agar mereka tidak menyusul sang ibu dengan cepat ke atas sana. Karena Gempa marah, siapa yang akan membantahnya? Bahkan Halilintar saja akan kabur jika Gempa sudah marah.

older brother. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang