eight

338 23 5
                                    

"chanie, bangun!"

Hyunjin mengguncang tubuh bangchan

Bangchan menggeram kesal "hyunie, ini masih pagi!"

Hyunjin mengerutkan bibirnya dan menatap bangchan tidak suka

" Emangnya kenapa? Chanie kan harus kerja, hyunie juga harus sekolah!"

Bangchan membawa hyunjin duduk dipangkuan nya "untuk hari ini hyunie gak sekolah dulu" jelas bangchan dengan suara khas orang baru bangun tidur

Hyunjin semakin merenggut "hyunie mau sekolah, chanie"

"Emangnya tangan hyunie bisa dipakai buat nulis? Udah gak sakit?" Tanya bangchan sambil menangkup pipi hyunjin

"Masih" jawab hyunjin dengan pelan

"Makanya hari ini hyunie diem dulu dirumah oke"

Hyunjin mengangguk lesu tiba² ekspresi wajahnya berubah menjadi cerah

"Gpp, tapi chanie harus temenin hyunie seharian ya mau ya chanie?"

Oke bangchan mana tahan
.

.

.

.
Bangchan sedari tadi terus menatap hyunjin yang tengah bermain dengan celin, seperti melihat interaksi kakak dan adik

Bangchan mengabaikan pekerjaannya yang seharusnya ia kerjakan, awalnya bangchan ingin mengerjakannya diruang nya, tapi hyunjin ingin bangchan terus menemaninya

"Aaaaaaaaa, hyunie dikejar sama penyihir!" Seru hyunjin sambil berlari karena sedang dikejar oleh celin

"Hah.... hyunie capek" lirih hyunjin sambil merebahkan dirinya di karpet

Sekarang bangchan tengah menemani hyunjin yang sedang menonton kartun kesukaannya

Sesekali Hyunjin akan kegirangan saat melihat tokoh favoritnya yang sangat menggemaskan

Tiba-tiba Felix datang dengan tersega²

"Chan mansion diserang!"

Bangchan tersentak saat mendengar ucapan dari Felix

Hyunjin tersentak kaget saat mendengar kegaduhan diluar mansion

Bangchan berdecak hal pertama yang harus dilakukannya adalah membawa hyunjin ketempat yang lebih aman
.

.

.

.
"Buna hyunie takut" gumam Hyunjin yang enggan membuka matanya

Hyunjin sekarang berada di ruang kerja milik bangchan Fiona berpesan padanya untuk tetap berada didalam ruangan sedangkan Fiona, celin, Helena dan Felix sedang berjaga diluar dan akan membunuh siapa saja yang ingin masuk kedalam ruangan bangchan

Hyunjin sedari tadi tidak bisa berhenti menangis suara tembakan yang tidak berhenti ditambah dengan suara teriak orang-orang yang kesakitan

Ini adalah mimpi buruk bagi hyunjin

BRAK....

Hyunjin tersentak kaget saat mendengar suara pintu yang dibanting

"Cari keseluruh ruangan dan dapatkan anak itu sampai dapat!"

Hyunjin membolakan matanya mereka tengah mengincar dirinya

"LEPASIN HYUNIE!" Hyunjin berteriak dan memberontak

"HYUNIE BILANG LEPAS! CHANIE TOLONGIN HYUNIE!" teriak hyunjin air matanya terus mengucur karena ia sangat takut

Plak...

Suara tamparan menggema keras keseluruh ruangan membuat hyunjin sontak terdiam

"Hei dia tidak akan menyelamatkan mu bocah" seru pria itu

Pria itu berdecih remeh "untuk apa dia menyelamatkan seorang bocah seperti mu? Sangat tidak menguntungkan sama sekali"

Hyunjin marah dia langsung menendang pria itu dengan sisa tenaganya

"Chanie sayang hyunie! Chanie gak mungkin biarin hyunie dibawa sama kalian yang gak punya otak sama sekali!" Serunya marah

"Ahk" teriak hyunjin saat rambutnya ditarik dengan sangat keras oleh pria yang ia teriaki

"Lo gak usah banyak gaya deh! Bawa dia" titah pria itu

Hyunjin Sangat takut saat melihat keadaan mansion yang jauh dari kata'baik' bagaimana tidak darah berceceran dimana-mana mayat yang tergeletak di setiap sudut mansion

"FELIX, FIONA TOLONGIN HYUNIE!" Teriak hyunjin saat berada di lantai satu, tangannya sakit dan mereka mencengkeram tangannya dengan sangat kuat

"DIAM!" Teriak salah satu pria sambil membenturkan kepala hyunjin pada tembok

"HYUNIE NUNDUK!"

hyunjin yang mendengar suara itu langsung menundukkan kepalanya dan puluhan peluru melesat tepat kearah pria² itu

"Hiks...shasya" lirih hyunjin

Sana wanita itu baru saja menyelamatkan nyawa hyunjin, ia dengan santainya menembaki musuhnya itu dengan senapannya terlebih ia saat ini sedang menggunakan dress

"Hyunie sekarang aman sama shasya, kita harus pergi dari sini sekarang" sana harus membawa hyunjin pergi dari mansion, karena tempat ini tidak lagi aman bagi hyunjin terlebih yang menyerang mansion adalah musuh terbesar bangchan

"Hyunie harus kuat oke, kita harus pergi dari sini" ucap sana sambil menarik tangan hyunjin pergi menuju mobil miliknya

"Hiks...shasya sakit" lirih hyunjin

"Astaga, Edric lebih cepat" sana terkejut saat melihat kepala hyunjin mengeluarkan darah sepertinya pria tadi membenturkan kepala hyunjin Sangat kuat

"Baik"

"Hyunie bertahan" ucap sana sambil memeluk tubuh hyunjin yang semakin melemah




Nanggung amat

Author punya pengumuman
Mulai hari Senin sampai tanggal 16 author gak bakal up dulu cerita nya karena author bakal sibuk latihan padus

Doain ya biar lancar

Author izin pamit bye

Mafia love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang