Si loli [ LOOKISM ] Fem!?

6

"seharusnya kau sudah mati kenapa bisa kembali lagi" ucap 'si buntung' sambil menatap Qiqi dengan dingin

"Sepertinya kau lengah yah elite" terkekeh ringan Qiqi menatap elite yang sekarang berubah status menjadi Coi Dongso 

"Seperti biasa kau itu sangat teliti dalam membuat permainan mu menjadi lancar, bahkan aku saja sampai takjub" balas Dongso

"Hm kurasa itu hanya keberuntungan ku saja" balas mu dengan santai seolah menganggap pertemuan ini telah sering dilakukan

"Keberuntungan yah, kau selalu mengatakan itu...aku sudah lama ingin menanyakan ini dengan mu...

Dari pertama kau datang ke negri ini identitas mu masih sangat misteri bahkan tempat,tanggal lahir dan data tenang kehidupanmu masih abu abu.

Selain itu kau selalu tahu apa yang akan terjadi untuk kedepannya...

Apa kau itu bukan dari sini dengan kata lain kau bukan dari dunia ini" jelas Dongso sambil menatap Qiqi dengan tatapan yang sangat serius

"Jadi, kau beranggapan bahwa aku bukanlah berasal dari dunia ini? Itu konyol sekali" ucap Qiqi sambil berbohong tak ingin identitasnya diketahui secepat itu

"...tidak...lupakan yang itu aku ingin kita berganti topik saja-

Bagaimana keputusan mu, penawaran ku masih berlaku jadi...kau mau atau tidak" ucap Dongso

"Tentu saja aku-

Tetap menolak"

Aku tak bisa ikut ataupun mempercayai secara keseluruhan pada mu...kau itu sangatlah licik seperti rubah" ucap Qiqi menyindir Dongso secara terang terangan

"Setidak nya kau berkaca dulu" balas Dongso

"Sudah kok hanya saja aku tak terlalu menggunakan otakku hanya untuk mendapatkan kekuasaan yang tinggi yang aku inginkan hanyalah hidup normal" ucap Qiqi

"Dongso ada beberapa hal yang harus kau ingat" ucap Qiqi

"Apa itu" ucap Dongso dengan wajah tenang meskipun didalam deg degan karena apa yang di peringati oleh Qiqi selalu menjadi kenyataan

"Park hyungseok-

BERSAMBUNG

Maaf yah author jarang update karena ada banyak sekali kendala untuk meng update episode misalnya author lupa kalo punya wattpad dan cerita...sekali lagi author minta maaf