∆∆∆Luka tak jauh dari orang terdekat∆∆∆
-per+ka.ta
___________________________________Saat pertama kali aku menginjakkan kaki aku lebih mengurung diri membatasi untuk beradaptasi, saat matahari berada tepat di atas kepalaku tak kala senyum canggung terbit saat mengenalmu.
Kamu bilang menyukaiku begitu saat temanku dan kamu bertemu mengompori, kamu dengan malu-malunya meninggalkan pesan saat cintamu sudah diragukan oleh pikiranmu sendiri.
Setinggal telpon tak terjawab dan suara serakmu mengatakan cukup mengenalmu disini saja!. Aku mendengar.
Hari pertama dimana aku cukup janggal saat kamu sebut menyukainya begitu inisial kamu sebutkan, aku tercengang saat aku pura-pura tidak peduli dan aku terkejut.
Lantas kamu yang curi-curi pandang saat aku berbicara tentang lelaki dan kamu yang bilang akan menembak ku dihadapan banyak orang, sedari tadi aku was-was sampai ingin menangis mencari tempat aman menahan maag ku yang kambuh dan dinginnya udara malang.
Perlahan kupikir kamu sudah asing ternyata pikiranku salah besar, hari itu kamu dengan dekatnya berbicara seolah kamu korbannya 'terimakasih' kata itu.
Saat kepulangan tiba gaya bicaramu seakan mengatakan bicara yang benar pada teman dudukmu dan menatapku begitu denganku diselingi kamu yang bicara ingin membelikan boneka.
Aku pikir kamu tak sengaja dekat dengan kami ternyata kamu menyimpan rasa, tapi kamu juga menyimpan luka.
Aku pikir kamu yang main-main,
Aku pikir kamu cuma tertarik,
Aku pikir kamu cuma sebatas suka,
Aku pikir kamu akan sebatas asing lagi,
Makin aku mengenalmu, makin aku terluka karena itu.Kenapa harus menjadi menyumbang luka? Dariku yang adronitis mengenal seseorang.
Aku menjauhi karena aku takut, diri yang seharusnya dijaga kenapa mentalnya harus dihancurkan oleh teman sendiri. Kenapa menyukaiku padahal yang good looking berbicara tapi kamu bilang yaudah. Itu yang aku takuti jika perlahan kamu mengenal kembali.
Kejanggalan ku saat kamu bilang botol yang berisi air yang tandas setengah harus dijaga, aku memancingnya dengan berkata airnya kenapa sedikit padahal aku rasa sebelumnya tak seperti itu. Lalu kamu menoleh.
Benda pipih yang sengaja kumatikan beberapa hari dan chat mu aku balas, sigap sekali kamu membalas yang bagiku pribadi sampai pesan terakhir mu aku abaikan 'besok sekolah yah, mau bareng ngga kalau mau bisa' dasar lelaki.
Saat aku sudah kembali, kenapa kamu menampakkan wajah berkali-kali padahal tak sedekat lagi.
Aku cukup mengetahui dari gambar elektronik yang terpajang di status kalau kamu orang'ada' itu juga kamu pernah mengatakan bahwa kamu bisa mengasihi kebahagiaan tapi aku bukan seperti itu bukan berarti jual mahal.
Aku harap itu menjadi pertemuan kita dan jangan ada pertemuan lagi yang disengaja atau tak di sengaja, aku lelah.
Aku tidak pernah memiliki niat untuk menaruh hati dengan siapapun, sialnya aku mengenalmu.
___________________________________
ʕ◠•ᴥ•◠ʔ
Haiii buat kamu,,,
Terimakasih sudah membaca ceritaku dan semoga sehat selalu🌜🌜((Cerita di atas adalah pengalamanku saat ini)) Jika kalian suka jangan lupa ikuti aku. Soo, jangan lupa bagi juga pengalaman kalian>>