MITYS?

Ch 49

Setengah jam kemudian, semua anggota pasukan Davit berkumpul di lapangan besar.

Termasuk Qi Yan, semua orang pasti terkejut ketika mereka mendengar bahwa itu bukan latihan imajiner tetapi pertempuran yang sebenarnya.

Namun, waktu yang sempit tidak memungkinkan mereka untuk menyelesaikan konstruksi psikologis mereka sama sekali.

Setelah penjelasan singkat, tanpa menunggu tanggapan para prajurit, para kepala dari berbagai departemen dengan cepat memimpin tim mereka ke pos-pos untuk berkumpul, dan melakukan persiapan intensif untuk pertempuran resmi berikutnya.

Karena pelatihan praktis yang terbatas dari rekrutan tahun ini, pekerjaan utama yang ditugaskan adalah pengiriman logistik dan dukungan internal di belakang.

Tetapi meskipun tugas yang dihadapi relatif sederhana, di bawah situasi yang tiba-tiba seperti itu, para rekrutan ini masih merasakan kebingungan yang kuat, dan bahkan pemindahan dan penugasan elemen pemandu yang paling umum dilakukan dalam keadaan linglung.

Setelah sekian lama, Shi Yisi mau tidak mau mencubit pahanya.

Di bawah perasaan menyakitkan, dia masih merasa sedikit tidak percaya: "Ini perang? Apakah benar ada perang?!"

Meskipun tujuan akhir dari setiap orang yang bergabung dengan tentara adalah untuk melayani negara di medan perang, tetapi kali ini perang datang terlalu tidak terduga, dan benar-benar tidak ada persiapan mental untuk itu.

Yu Wu sangat bertengkar dengannya, dia berkata dengan suara rendah: "Bisakah kamu diam, diam dan lakukan sesuatu!"

Jarang bagi Shi Yisi untuk tidak balas mencibir, tetapi benar-benar berhenti.

Qi Yan memindahkan sepasang kotak reagen elemen panduan ke tempat yang sesuai, mengulurkan tangan dan menyeka keringat dari dahinya, dan melihat sekeliling dari jauh.

Karena pertempuran semakin dekat, suasana di sekitarnya menjadi sedikit lebih tegang dan sempit dari sebelumnya.

Kecuali untuk rekrutan yang sibuk membawa perbekalan ke sini, tidak jauh dari waktu ke waktu, beberapa regu rapi berlarian, bolak-balik, wajah semua orang penuh kekhidmatan, dan rasa penindasan yang belum pernah terjadi sebelumnya membebani tentara. langit diisi.

Jadi begini rasanya sebelum perang datang?

Beberapa hal benar-benar tidak cukup untuk dijelaskan saja, hanya setelah mengalaminya saat ini saya dapat mengetahui bahwa rasa urgensi yang mencekik lebih buruk daripada yang dijelaskan ayah saya saat itu.

Qi Yan mengambil keputusan, berbalik dan pergi ke gudang material untuk mengambil beberapa kotak reagen lagi, dan langkah kakinya sedikit dipercepat lagi.

Saat ini, semua orang di Seri di seluruh pasukan menjalankan tugasnya masing-masing, dan setiap orang dengan identitas berbeda menerima instruksi yang berbeda.Bahkan rekrutan penjaga Li Zhuang yang memasuki kamp di kelas yang sama telah menghilang.

Diselimuti perasaan tidak dikenal yang kuat, yang bisa mereka lakukan hanyalah menyelesaikan tugas yang ada dengan teliti dan akurat, dan membuat semua persiapan sebelum perang sesempurna mungkin.

Langit sudah gelap tanpa sadar, tapi malam ini, semua orang ditakdirkan untuk tidak bisa tidur.

Tidak ada yang tahu musuh apa yang akan mereka hadapi, jadi mereka hanya bisa menunggu dengan cemas tembakan artileri pertama dalam suasana yang tidak menentu.

Akhirnya, ketika malam benar-benar gelap, semua orang di benteng tentara mendengar teriakan tajam angsa liar.

Ini adalah pesan dari "Akage" Kolonel Kimbat dari ujung depan.