episode 1

24 1 0
                                    

8 Tahun kemudian...

Ciip.. cip.. cipp..

Suara kicauan burung menghiasai suasana pagi yang syahdu. Matahari mulai naik menampakkan dirinya memberikan kehangatan pagi itu. Suasana yang damai, manusia memulai aktifitasnya hari ini, anak anak pergi ke sekolah, dan pencari nafkah mulai berangkat ke tempat kerjanya.

Di depan gerbang sekolah, seorang wanita berambut panjang berdiri mengenakan seragam musim semi. Wajahnya berseri, sudut bibirnya terangkat. Menunjukkan bahwa hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan baginya.

"Floryyyyynnn." Suara teriakan seorang wanita membuat gadis yang berdiri tersebut menoleh. Ya, dia adalah Floryn.

"Selamat pagi." Ucap Floryn dengan senyum manisnya.

"Pagi." Wanita tersebut merangkul pundak Floryn sembari memamerkan senyuman ceria nya. Ia adalah Fanny.

"Fanny!" Teriak seorang wanita lalu menepuk pundak Fanny. Wanita tersebut adalah Layla.

"Aw! Baru ketemu udah dipukul." Ringis Fanny kesakitan.

"Hehe." Layla hanya tersenyum

"Sebentar lagi akan lulus, jadi ini hari terakhir aku bisa memukulmu."

"Baiklah, kalau begitu aku akan memukulmu juga." Ucap Fanny kemudian berusaha memukul Layla. Layla pun berlari "pagi floryn." Ucapnya sebelum akhirnya ia pergi menjauh

"Awas nanti jatuh!" Teriak Floryn kepada mereka berdua kemudian lanjut berjalan Ke kelas.

***

"Selamat pagi anak anak. Hari ini adalah hari hari terakhir kalian berada di sekolah ini. Saya harap, ketika kalian lulus nanti, kalian akan menjadi orang yang berguna untuk masyarakat. Teruslah berprestasi dan menjadi kebanggaan negeri..."

Setelah pidato yang panjang dari kepala sekolah dan rangkaian acara perpisahan bersama masyarakat yang berada di sekolah selesai. Mereka akhirnya dapat keluar dari aula setelah 4 jam.

"Kalian ingin makan siang?" Tanya Fanny.

"Wah, nenek Fanny sudah kelaparan." Ejek Layla kepada Fanny.

Tanpa mengindahkan ucapan Layla, Fanny menoleh kearah Floryn. Ia sudah capek menghadapi sikap Layla yang suka ngajak ribut, "ada apa?" Tanya Floryn yang merasa di tatap Fanny.

"Gapapa, yuk makan."

Mereka terdiam di depan pintu masuk kantin, melihat suasana yang rame dan penuh. Untungnya mereka mendapat tempat kosong di bagian dekat jendela, anak anak yang makan disini sudah pada pergi ketika mereka baru masuk.

"Kamu masih memakai gelang itu ya." Ucap Fanny ketika melihat gelang di tangan Floryn yang berwarna hitam dan terbuat dari tali, di tengahnya terdapat batu berbentuk love berwarna ungu dan hijau.

Floryn terdiam, sesaat ia memandangi gelang di tangannya. Layla yang melihat perubahan sikap Floryn, kemudian menepis sikut Fanny, memberi isyarat padanya bahwa untuk jangan membahasnya.

"Tidak apa apa Layla." Ucap Floryn kemudian tersenyum, "Aku tidak pernah melepasnya, sepertinya aku dengan gelang ini telah menjadi satu."

"Apa kamu masih mengharapkannya?" Tanya Fanny.

"Mana mungkin." Jawab Floryn kemudian tersenyum manis. Sebenarnya ada makna di dalam senyumannya itu. Ia ingat sekali bagaimana pria itu tidak menepati janjinya serta menghancurkannya dengan kejam.

3 Tahun lalu...

"Hey, hari ini mau ke karaoke?" Tanya Fanny yang duduk di sebelas Floryn. Mereka saat ini sedang menempati bangku kelas 3 SMP.

"Maaf, aku ada janji." Jawab Floryn.

"Janji? Dengan siapa?"

"Seseorang." Floryn tersenyum, mengingat hari ini adalah hari yang dijanjikan itu. İa akan bertemu dengan seseorang Yang spesial.

"Aaaaaahhh, hari ini melelahkan." Mereka keluar dari kelas, terlihat Layla yang sedikit mengeluh karena pelajaran matematika yang sangat lama.

"Aku duluan ya." Floryn berlari kencang meninggalkan Fanny dan Layla yang mematung memandangi punggung Floryn yang semakin menjauh "Dia mau kemana ya." Gumam Fanny.

"Hey, kau lupakah? Hari ini kan hari janji yang ia tunggu tunggu." Ujar Layla kemudian membuka layar handphone miliknya untuk Melihat Jam dan tanggal.

"Ah aku ingat!" Sontak Fanny kemudian, "semoga berjalan lancar" lanjutnya.

Floryn telah sampai disebuah taman yang sangat indah, berbagai macam bunga tumbuh disana. Ini adalah taman bermain yang sering sekali ia dan laki laki bernama Dyrroth itu kunjungi.

"Kenapa belum datang juga ya, apa mungkin ada hambatan?" Gumam Floryn, ia sudah menunggu sekitar 2 jam lebih. Floryn membuka handphone miliknya untuk melihat jam, namun pandangannya tertuju kepada sebuah notifikasi di handphone miliknya.

"Apa ini?" Terdapat sebuah notifikasi dari akun Instagram bernama @dyr.oth. tanpa ragu Floryn membuka notifikasi tersebut, beberapa detik kemudian Floryn pun terdiam. Betapa terkejutnya ia, terdapat Dyrroth baru saja memposting sebuah foto dirinya dengan seorang wanita yang rambutnya dikuncir. Mereka berada disebuah pantai. Dengan caption 'acara dipantai'

Rasanya tubuh Floryn lemas, jantungnya terasa berhenti berdetak untuk sesaat. Ia berusaha menahan tubuhnya, namun tak bisa, kini Floryn terjatuh duduk diatas rumput rumput subur yang tumbuh di halaman taman. Kakinya sangat lemas untuk menopang berat tubuhnya, tangannya gemetar.
"Apa maksudnya?" Hanya itu ucapan yang terlintas dikepalanya.

Ia berusaha untuk mencerna dan mengendalikan semuanya, namun tak bisa, nangis perempuan itu pecah menghiasi suasana taman yang sunyi.  Floryn hanya memegang gelang di tangannya sembari menangis terisak, menyesakkan. Terlihat dari kejauhan, Layla dan Fanny berlari menghampiri Floryn, tanpa bertanya apa apa seolah telah mengerti apa yang terjadi, mereka membawa Floryn kembali ke rumah untuk beristirahat.

Kembali ke 3 tahun kemudian, saat ini..

"Laylaaaa, bagaimana dengan barang barangmu, apakah sudah siap?" Teriak seorang wanita.

"Iya maa sebentar lagi!" Sahut Layla dari dalam kamarnya, ia tidak sedang membereskan barang barang, tetapi sedang asyik berkutik dengan benda ditangannya, yakni handphone.

Ini sudah dua bulan setelah kelulusan mereka, saat ini Floryn, Layla, serta Fanny sedang bersiap untuk pergi melanjutkan kuliah disebuah negara bernama Land Of Dawn.
Fanny diharuskan kuliah disana karena desakan dari keluarga besarnya, sedangkan tujuan Floryn kesana adalah untuk mencari seorang pria yang di rindukannya dulu, namun kini niatnya sudah berubah, ia hanya ingin menaikkan nilai akademik, berhubung ia mendapatkan 50% beasiswa dari kampus yang di inginkannya, sedangkan Layla hanya mengikuti mereka berdua, karena keluarga Layla adalah keluarga yang cukup kaya, jadi Layla bebas ingin kemana saja, dan di izinkan oleh papanya.
-
-
Next..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

metamorfosis rasa |【 Dyrroth × Floryn 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang