Bagian 74

97 1 0
                                    


Yohan datang dan berjalan menghampiri istrinya. " Sayang...ada apa kok bengong? melihatku sampai seperti itu. Aku tahu, Jika aku ini memang sangat tampan. Jadi, maklum saja kalau kamu sampai terpesona seperti itu" ucap Yohan penuh percaya diri.        
   

" Haiist...iya! Iya tampan. Sangat tampaaaan sekali. Puas!" celetuk Tiara mencubit gemas pipi Yohan.    

" Nah... begitu. Kalau melihat kamu tersenyum. Jadi nyaman hati ini rasanya" gumam Yohan tersenyum karena bahagia.    

Yohan menyuapi Tiara dengan telaten. Sedikit demi sedikit. Tiba-tiba, Tiara menutup mulutnya dan berlari ke kamar mandi.    

"Hoekk"    

Wanita cantik ini berlari ke kamar mandi dan muntah lagi apa yang telah ia makan.    

" Sayang... Kamu baik-baik saja?"    

Yohan berteriak dari luar kamar mandi dengan khawatir, sampai menggedor pintu beberapa kali. untuk memastikan bahwa Tiara baik-baik saja.    

Tiara sudah mulai curiga dengan keadaan tubuhnya yang tidak biasa, ia sering pusing dan mual juga jadi mudah muntah jika makan atau mencium bau-bauan yang membuatnya kurang nyaman.    

Tiara terdiam di depan cermin di dalam kamar mandi" mungkinkah aku sedang???ah...itu sepertinya tidak mungkin, aku selalu rutin minum obat kontrasepsi setiap berhubungan seks dengan Yohan" hati Tiara sedang mempertanyakan kemungkinan ia hamil.    

" Mungkin cuma maag ku kambuh saja...jadi sering muntah dan pusing" gumamnya mencoba mengabaikan kemungkinan itu.    

mungkin Tiara Memeng belum menyadari semuanya karena memang usia kandungannya juga masih belum genap satu bulan.    

Yohan yang di luar sudah sangat khawatir mengetok pintu kamar mandi berkali-kali. akhirnya Tiara keluar dari kamar mandi, Yohan langsung saja memeluk Tiara dengan erat.    

" Sayang... Akhirnya kamu keluar juga. aku hampir saja mau dobrak pintu ini"    

" Aku tidak apa-apa. cuma perutku sedikit tidak nyaman saja. mungkin penyakit karena telat makan "    

Yohan memapah Tiara untuk duduk di tepi tempat tidur.    

Yohan bertanya kepada Tiara, "Sayang, apa kamu makan lagi?"    

Tiara hanya menggelengkan kepalanya. mulutnya ingin makan, tetapi sepertinya perutnya menolak dengan keras.    

Yohan berusaha membujuknya sekali lagi, tetapi jawabannya tetap sama. ia mencoba cara lain, dengan mengupas buah-buahan dan di berikan kepada istrinya.    

"Sayang, cobalah buah ini! Rasanya sangat manis dan lezat"    

Menyuapi Tiara dengan buah yang sudah di potong kecil.    

Sebenarnya Tiara tidak ingin makan, tetapi untuk menghargai usaha suaminya. ia memakai buah itu beberapa potong.    

Yohan bertanya kepada istrinya, "Bagaimana enak buahnya?"    

Hatinya bahagia melihat istrinya yang sudah bisa menikmati makan, meskipun hanya. sedikit buah-buahan saja.    

Tiara tidak hanya diam dan konsentrasi dengan mulutnya yang masih penuh dengan buah apel yang di berikan Yohan.    

"Ya"        

   

Tiara menjawab setelah jumlah pasokan makanan di dalam mulutnya sudah berkurang.    

"Oke, Makan yang banyak dan habiskan semuanya!"    

Yohan menyodorkan semangkuk besar penuh buah-buahan aneka buah yang di telah di potong kecil, ukuran sekali makan. Ia memberikan perintah kepada istrinya untuk makan yang benar dan menghabiskan semuanya    

CEO Dingin Dan Istri Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang