Tak terasa kini Amerta dan Langit sudah naik ke kelas 11.
Amerta pun sudah memilik banyak teman. Berkat otak cemerlang nya, ia berhasil menempati posisi pertama ranking paralel di sekolahnya.
Sementara itu Langit kini tengah membujuk kakek nya untuk mengizinkan dia pulang ke Indonesia dengan alasan akan meneruskan perusahaan keluarga nya kelak.
Hal itu sudah pasti menjadi kabar yang baik untuk sang kakek. Tak perlu panjang lebar, akhirnya Langit diizinkan pulang dengan tiket perjalanan yang sudah dipesan.
|__________|
"Amerta, kamu dipilih menjadi duta sekolah kita nak." Ucap kepala sekolah saat itu.
"Beneran pak?" Amerta sama sekali tidak percaya dia adalah salah satu calon duta di sekolah semegah ini.
Terasa seperti mimpi.
"Benar. Kamu adalah pemegang posisi pringkat 1 paralel saat kelas 10. Hal itu dijadikan alasan kamu menjadi calon duta disini." Lanjut kepala sekolah
Pak Edwin a.k.a kepala sekolah
"Baik pak, saya akan menjalan kan tugas saya sebaik-baiknya. Terimakasih banyak pak." Ucap Amerta
"Bagus. Bapak percaya sama kamu." Senyum bangga seorang guru kepada seorang murid adalah hal yang sangat mewah bagi Amerta.
"Saya izin keluar pak."
"Silahkan."
Sepanjang perjalanan nya menuju kembali ke kelas di penuhi dengan senyum mengembang di bibir tipis Amerta.
Membuat siapapun yang melihatnya keheranan, mungkin saja kini Amerta sudah di cap sebagai orang gila nyasar HAHAHHA
Becanda ya Ta -uburubur
Ceklek
Pintu ruang kelas terbuka, menampilkan Amerta yang masih saja tersenyum lebar di sana.
"Kenapa ta?" Ucar Bryan salah satu teman kelasnya.
Sontak hal itu membuat seluruh warga kelas pun ikut menoleh ke arah Amerta, meminta jawaban atas pertanyaan Bryan.
"Gue dipilih buat jadi duta sekolahhh!!!!" Teriak Amerta sambil berloncat kegirangan.
"HAH???????????"
Hampir seluruh teman Amerta merasa kaget dengan pengakuan yang di ucap Amerta. Namun sedetik kemudian mereka pun bersorak bahkan Moza dan Bryan ikut berloncat ria bersama Amerta.
Berita yang membanggakan. Bukan hanya untuk Amerta saja, warga kelas pun merasa senang dan bangga ketika Amerta ternyata adalah calon duta di sekolahnya.
Sejenak Amerta merasa sangat bersyukur kepada Tuhan telah mengirimkan diri nya kesekolah ini dan menemukan banyak sekali teman-teman baru yang memiliki rasa solidaritas yang melebihi batas.
Hari itu menjadi hari terindah bagi Amerta dan seluruh murid XI 1. Pencetak sejarah yang tak akan terlupakan
Amerta Dwi Adinda
|_________________________________________|
Haii semuanyaaaa, kali ini chap nya cukup panjang heeheheh......
Jaga kesehatan yaaa readers" kuhhhh, jangan sampai sakitDan...
Jangan lupa tap bintang nya yaaa
⭐⭐⭐⭐⭐Tanda kasih sayang dan Terimakasih.
-uburubur
KAMU SEDANG MEMBACA
october
Teen FictionDisetiap jejak Oktober pasti ada kamu. Masih dalam proses penulisan.