Sudah seminggu lamanya, Laisa tak ada di rumah. Membuat ketiga pemuda itu uring-uringan saling menyalahkan. Siapa lagi kalo bukan Dio, Alex, dan Bimo. Setelah kejadian dengan Bosman, kakak penyelamatnya menghilang begitu saja tanpa kabar.
"Elo sih bim, acara ketangkep Bosman segala. Huuuu...!!" ucap Dio meninju udara menyalahkan Bimo
"Enak aja nyalahin gue. Tuh Alex" bela Bimo sendiri. Sang empu nama menoleh tak terima "Apa lo." sinis Alex saat mendapati tatapan tajam dari Dio, "kalo lo nggak bolos kerja, gak gini critanya" jelas Dio.
Alex berdehem "Gue bolos atau nggak, nyatanya emang hari itu kan?!"
Jawaban Alex menelak keduanya, Dio dan Bimo. Mereka yang seumuran 18 tahun itu bergelut dengan fikirannya. Mengingat suatu kejadian yang sama. Mereka merebahkan badannya diatas rerumputan, dibawah pohon beringin. Menatap nanar langit jingga yang hampir tertutupi oleh kegelapan, menjadi saksi bisu kegundahan ketiga pemuda tampan itu.
2 TAHUN YANG LALU
"ANAK GAK DI UNTUNG !!"
BUGH !! BUGH BUH!!
Bimo hanya bisa pasrah saat di tendang habis-habisan oleh Bosman. "HAJAR!!" perintah Bosman pada bodyguard untuk menghajar Bimo yang sudah tergeletak tak berdaya. Tidak diberi ampun.
"Sekarang giliran kau !" Bosman mendorong tubuh Alex untuk keluar ruangan, memasuki arena ring tinju. Sekilas Alex iba dengan kondisi sahabatnya itu, namun bagaimana lagi ??. Di dalam hati Bimo berdoa, semoga nasib baik berpihak pada Alex.
"Tahan bim !! gue cari bantuan" ucap Dio gugup menghampiri Bimo yang setengah sadar setelah ditinggal begitu saja oleh bodyguard bosman. Perlahan cowok itu membuka mata nya yang memar.
"BODOH!! Ngapain nekat gini ?"
"Gue..ud..ah capp..pek..dii..." jawab Bimo terbata
"Nggak gini caranya, ANJING!!"
"Bertahan goblok!!" Bimo tak sadar.
"Kalian mau nggak tinggal sama kakak?"
Pertanyaan perempuan di samping Dio berhasil mengejutkannya, menoleh ke sumber suara "kalo mau, biar kakak yang urus"
Disinilah awal pertemuan mereka, Laisa dengan ketiga pemuda yang sudah dia anggap adiknya. Perempuan itu tadi mendengar dan melihat semua perlakuan Bosman pada anak didiknya yang sangat tidak pantas.
Arman pitulo, dikenal dengan nama Bosman. Dia adalah salah satu pemilik sekaligus pelatih mereka di suatu perguruan petinju nasional. Namun, seorang pelatih bukannya mengayomi anak didik, malah menghajar habis-habisan jika mereka kalah dalam pertandingan. Sangat tidak patut.
Dan ternyata selama ini, mereka anak adopsian yang di ambil dari salah satu panti asuhan saat kecil, hingga sampai saat ini mereka dewasa, mereka hanya di perbudak oleh Bosman. Yang tak habis fikir dari cerita Dio yang mengatakan, saat mereka memenangkan pertandingan, hasil kejuaraannya pun tidak di bagi rata, hanya 2% sisanya diambil oleh Bosman. "Kadang kami pernah terpaksa nyopet cuman buat makan kak" sesal Dio setengah sesenggukan ditengah ceritanya.
BOMMMM !!!
Hati laisa meledak mendengarnya, perihhh......
"Kakak ngapain disini ?" tanya Dio
"Abang gue tuh tadi yang tanding sama Bimo" Dio menoleh cepat ke arah Laisa.
"Guntur Mahendra?" cewek itu mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
LAISAFATI MARDEYA
Romance"AAARRRHHH !! KENAPA BEGINI TUHAAN !! " wanita itu mengatakan lantang di hadapan laki-laki yang sedang bersimpuh di hadapannya "MAAF" Sesal pria mencoba meraih tangan wanita itu yang langsung di tepis kasar oleh sang empu. "JANGAN SENTUH !! GUE NGG...